Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kilang Minyak Cilacap Perlu Berguru ke "Seniornya" Jika Tak Mau Langganan Nahas

15 November 2021   18:08 Diperbarui: 15 November 2021   21:28 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi RU IV Cilacap (kiri) dan RU III Plaju (kanan). Sumber kiri : Mattanews.co. Sumber kanan : Liputan6.com

Meski kalah dalam kelas dan kapasitas tapi RU III Plaju berhasil memberi contoh apa dan bagaimana mereka mengelola produksi kecil dengan cara yang cerdas. Salah satu sumurnya telah berusia 100 tahun dan masih berproduksi.

Ke sanalah para petinggi Pertamina berguru. Apa sebab "sang senior" Plaju kilang RU pertama milik Pertamina lebih aman padahal dia berlokasi di tengah-tengah para mafioso cap lokal bergelimang lumpur dan keringat dari sumur-sumur ilegal setiap hari.

Ada asumsi "Semakin tinggi pohon semakin kuat angin meniupnya." Semakin besar kapasitas RU semakin besar pula risikonya. Namun asumsi itu kurang relevan untuk RU IV Cilacap. Yang lebih muncul malah asumsi keraguan, yakni sejumlah pertanyaan besar.

Tanda tanya itu bukan sekadar menyandang urutan nomor IV (katanya angka dinilai sial) tapi tentang keraguan mutu koordinasi di RU IV sehingga langganan bencana.

Beberapa media berita menyindir bencana tersebut sebagai "kado getir" HUT ke 4 Kilang Pertamina Internasional. 

Ada juga yang mengaitkan dengan mengalihkan perhatian pada kepemimpinan Nicke Widyawati yang baru 3 tahun bercokol tak tergoyahkan, atau Ahok baru beberapa saat saja "bernafas" lega di sana.

Tapi siapapun yang berada di sana bencana seperti itu bisa terjadi jika orang-orang di bawahnya terutama unit pelaksana (RU) mutu koordinasinya rendah atau lebih parah lagi ternyata dikoordinasi oleh mafia yang mencoba mengambil keuntungan di balik bencana.

Senior pun mungkin bukan paling sakti, tapi setidaknya telah memperlihatkan hingga saat ini telah bekerja sangat efektif dan efisien menghadapi bencana.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun