Pengejaran tiada henti oleh ilmuan dan para ahli tentang rahasia luar angkasa telah memberi informasi sangat banyak dan berharga pada manusia tentang tempat-tempat yang terjauh dari bumi.
Selain menggunakan peralatan langsung dari bumi manusia juga menggunakan peralatan yang mengorbit ratusan kilometer dari atas permukaan bumi untuk mengungkap rahasia alam semesta.
Sejumlah wahana telah diterbangkan. Beberapa wahana pendarat seperti Cassini, Curiosity, Galileo, Perseverance, Voyager dan lain-lain telah mendarat atau mengitari planet luar dan dalam pada jarak ratusan juta kilometer.
NASA dan Jet Propulsion Laboratory (JPL) adalah salah satu lembaga paling besar kontribusinya dalam mengungkap rahasia alam semesta. Lembaga tersebut telah menyajikan aneka bentuk gambar, video dan data-data, telah banyak membantu manusia memahami sedikit saja dari rentang alam semesta.
Meskipun demikian besar kontribusnya, JPL dan NASA tidak luput dari kontroversial. Ada Beberapa pihak meragukan keaslian gambar yang disajikan jika tak pantas disebut gambar rekayasa khusunya tentang Nebula.
Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma yang terbentuk dari Nova dan Supernova.
Berdasarkan data-data dan informasi tentang ciri-ciri Nebula sering muncul gambar yang dijepret oleh teleskop raksasa di ruang angkasa dan mengirimkan "karyanya" ke bumi.
Pada 2012, teleskop VISTA berdiameter 4,1 mter milik European Space Observatory (ESO) di Chili menemukan Nebula "Mata Tuhan" yang berlokasi di Kawasan sabuk Aquarius pada titik "terdekat" dengan bumi yakni 700 tahun cahaya.
Pada 2016, para ahli NASA/ JPL berkata telah menemukan Nebula "Tangan Tuhan" hasil ledakan bintang PSR B1509.
Pada kesempatan lain pada Agustus 2020, teleskop besar European Space Observatory (ESO) menemukan Nebula "Kupu-kupu" di Kawasan konstelasi Vela pada jarak 6.600 tahun cahaya dari bumi.
Pada Juni 2021 lalu, Yovin Yahathugoda, seorang fotografer dari Sri Lanka memenangkan penghargaan atas karyanya sebuah gambar Nebula berbentuk kepala Lumba-luba.
Meskipun para ahli telah berjuang dan meyakini temuan mereka adalah asli, bukan rekayasa namun ada ahli gambar mengakui ada gambar-gambar Nebula rekayasa menggunakan peralatan canggih.
Tim Barton, seorang ahli rekayasa gambar ruang angkasa berbagi pengalamannya di sini bagaimana ia menciptakan gambar-gambar rekayasa Nebula berosulusi tinggi.
Gambar-gambar karya Space Art of Tim Barton sangat bagus dan disukai pencinta ruang angkasa dan diyakini sebagai salah satu contoh Nebula.
Satu diantara puluhan gambar Nebula karya Space Art paling legendaris dan popular berjudul "The Eagle Nebula" atau dikenal juga sebagai "Messier 16."
Gambar rekayasa tersebut juga menarik perhatian NASA dan menjadi satu diantara 50 foto luar angkasa paling indah menrurut CBS.com.
Kini, pada 25 Oktober 2021 lalu laman JPL menerbitkan gambar Nebula tebaru berwujud Godzilla, sebuah ikon monster fiksi dalam serial animasi Jepang. Monster raksasa paling destruktif di jaman pra sejarah itu "muncul" dalam laman JPL terbaru
JPL menulis lokasi Nebula itu pada posisi 7.300 tahun cahaya dari bumi. Dengan sedikit imajinasi kita akan dapat melihat sebuah wujud monster sebuah film di sana seperti dituliskan JPL pada redaksi gambar tersebut.
Faktanya benar, memang Nebula ditemukan terkini itu rupanya berwujud Godzilla.
Sebaliknya penulis ingin melihat imajinasi lain di balik gambar tersebut. Dari hasil tarik menarik garis ternyata gambar yang diterbitkan JPL itu juga menyerupai sebuah burung sedang bertengger di atas sebuah ranting dan menikmati makanannya. Contoh sebagai berikut :
Perlu diketahui beberapa kilometer saja di atas permukaan bumi kita terdapat aneka fatamorgana tentang awan. Jika otak dan akal kuat berimajinasi akan ada puluhan "wujud" pada sebuah awan. Ada yang mirip buaya, mirip ular, tongkat, dan tiang bahkan mirip tali jemuran pada sebuah ruas awan tipis yang memanjang jika imajinasi kita mengarah ke sana.
Pada awan yang terjauh seperti Nebula tempat terjadinya ledakan bintang - bintang akan tampak aneka lembayung. Mungkin dia menyerupai Godzilla, ada yang mirip burung dan mungkin mirip apapaun sesuai imajinasi kita.
Artikel ini TIDAK bermaksud meragukan adanya Nebula, tetapi lebih condong pada masalah bentuknya yang berubah-ubah seperti kita melihat awan.
Sebetulnya tenang wujud atau rupa tidak terlalu penting, karena yang penting adalah ada sebuah obyek raksasa di alam semesta tempat bintang-bintang terbentuk atau meledak (nova) yang cahaya menimbulkan ledakan cosmis dahsyat.
Ledakan itu baru bisa terpantau dalam rentang waktu puluhan tahun atau ratusan tahun saat bumi menangkap cahaya atau kilaun tersebut dalam balutan lembayung cantik "Nebula."
Jadi mengamati wujud Nebula tampaknya seperti mengamati wujud atau rupa awan. Mau seperti apa wujudnya terserah kita.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H