Jika pada akhirnya GI terpaksa dimusnahkan juga bukan hal yang tabu, tapi sejarah perjalanannya yang panjang mungkin akan berakhir secara dramatis.
Salah satu peristiwa yang masih teringat sampai kini adalah cikal bakal lahirnya GI. Sebuah pesawat Dakota DC-3 diberi nama "Seulawah 001" akhirnya terwujud setelah warga Aceh ikut andil patungan.
Pada 16 Juni 1948 di Hotel Seulawan (Banda Aceh) Presiden Soekarno menggugah warga Aceh di sana untuk membantu sebuah pesawat untuk pemerintah RI. Tercetuslah semangat patungan sejak saat itu hingga menghasilkan 20 kg emas beberapa bulan kemudian.
Tapi kini GI sedang sakit parah. Ibarat persoalan penyakit, para dokter spesialis telah mendiagnosa sakitnya, sebabnya dan penanganan secara medis.
Penyebabnya karena pengaruh tikus-tikus, bukan karena karena nama tidak mujur dan iklim dunia usaha akibat covid-19.
Membasmi "tikus-tikus" dari GI akan lebih bijaksana daripada membumi hanguskan badan usahanya.
Untuk itu perlu keberanian tidak saja dalam bentuk niat tapi dalam praktek nyata, dalam taktik dan strategi.
Semoga Garuda Indonesia masih dapat diselamatkan. Masih banyak SDM tangguh dan loyal untuk menghadirkan GI yang sejati di sana, tapi (mereka) tak bisa berbuat banyak karena kalah kuat dalam segala jaringan.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H