Mendengar keributan 3 anak kecil mereka di kamar sebelah berhamburan mengungsi ke kamar kakak mereka di kamar lain hingga akhirnya mereka menyadari apa yang telah terjadi setelah para penyerang kabur.
Penyerang menurunkan Moise dari tempat tidurnya guna memastikan kondisinya benar-benar meninggal dunia. Dia tergeletak di lantai dekat kaki tempat tidurnya.
Ketika aksi berdarah itu sedang berjalan, beberapa penyerang lain menggeledah isi kamar dan rumah Moise. Mereka membongkar laci-laci yang mereka curigai atau harapkan menemukan sesuatu berharga dari sana. Sejumlah kertas dan dokumen terlihat berserakan di lantai ruangan hingga ke halaman rumah Moise.
Dari cara mereka menjalankan operasi seperti itu dapat disimpulkan mereka adalah tim yang terlatih dan porfesional. Dengan kata lain mereka bekerja dengan bayaran yang tentu saja atas perintah seseorang atau sekelompok orang yang berpengaruh.
Untuk menjalankan aksi tersebut, tim penyerang di lapangan dikoordinasi oleh 2 orang AS yakni Joseph Vincent (55) dan James Solages (35).
Siapa dan bagaimana dan atas perintah siapa Vincent dan Solages menjalankan pembunuhan bayaran itu sedang diperiksa oleh kepala kepolisian nasional Haiti, Leon Charles sebagaimana diungkapkan masih kurang mendetail oleh The NYTimes.
Identitas sejumlah tersangka Kolombia telah diterima otoritas di Kolombia. Menteri Pertahanan Kolombia, Diego Molano memberi sedikit informasi bahwa mereka yang terlibat adalah warga Kolombia, pensiunan tentara nasional Kolombia. Sumber : FT.Com.
Sambil menantikan siapa aktor utama di balik pembunuhan Presiden Haiti kita berharap Paspampres di manapun di dunia harus tetap waspada dan tidak lengah mengawal simbol negara meskipun tidak dianjurkan membuat "berlebihan."
abanggeuatnyo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI