Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Wanita dalam Insiden Selfie Tour de France 2021 Ditemukan, Apa Motifnya?

1 Juli 2021   01:30 Diperbarui: 1 Juli 2021   01:52 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A roadside spectator caused a massive crash in the Tour de France 2021 with a banner . Sumber gambar : newsdons.com

Tour de France adalah sebuah perlombaan balap sepeda jarak jauh untuk profesional tingkat dunia di Prancis. Sejak pertama sekali digelar pada 1903 hanya beberapa kali saja tidak diselenggarakan akibat kondisi tidak memungkinkan, yaitu saat Perang Dunia 1 (1915 - 1918) dan dalam kondisi PD-2 (1940-1946).

Di luar itu acara tersebut terselenggara dengan tertib setiap tahun antara bulan Juni dan Juli selama 23 hari (hingga edisi ke 99) dan 21 hari pada edisi Tour de France modern (ke 100 sejak 2013).

Pada tahun 2020 lalu acara tersebut terlambat sebulan karena baru dilaksanakan pada Agustus 2020 akibat kepanikan menjalar berbagai bidang akibat pandemi covid-19.

Tour de France edisi ke 108 pada tahun ini juga dilaksanakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 namun tidak menghalangi hambatan terlaksananya acara balap sepeda paling bergengsi sedunia, menempuh jarak total 3.414 km dalam beberapa stages.

Start stage pertama telah dilaksanakan dengan meriah dari sebuah desa yang indah, Brest pada 26 juni 2021 lalu dengan tujuan Landerneau berjarak 198 km.

Namun pada acara ke 108 dengan reputasi "zero fatalities" telah dipecahkan oleh sebuah insiden sangat tidak profesional jika tak pantas disebut amatiran.

Di tanjakan Saint Cadou atau 30 mil jelang finish di Landerneau, seorang wanita berjaket kuning memegang sebuah -sebut saja- pamflet berpose di depan kamera televisi peliput acara berada di tepi jalan tapi agak kedalam jalur balap. 

Dia menghadap ke arah kamera, sementra beberapa puluh meter dari arah belakangnya rombongan besar pebalap sepeda bagai air bah sedang datang mengayuh sepeda masing-masing dengan kecepatan tinggi, membelah jalan dalam formasi sangat rapat sesama pebalap.

Pebalap paling kanan dekat dengan wanita tersebut berdiri adalah pebalap Jerman, Tony Martin. Setang sepedanya menyenggol tangan si wanita sedang mengangkat pamflet bertuliskan "Allez Opi-Omi."

Tulisan tersebut terdiri dari 2 bahasa, yakni "Allez" dalam bahasa Prancis secara harfiah berarti "Pergi." Sedangkan Opi-Omi adalah panggilan dalam bahasa Jerman yang berarti "Kakek-Nenek."

Martin berusaha mengelak lebih ke sisi dalam, tapi sial, seperti efek domino membuat sejumlah pebalap lain berjatuhan saling tindih menindih dalam kecepatan tinggi. 

Sejumlah pebalap cedera. Christ Froome  pebalap dari Inggris dan Jasha Sutterlin (pebalap dari tim DSM Jerman) harus undur diri selamanya dari acara tersebut karena cedera parah.

Selain itu 20 pebalap lainnya meski masih dapat melanjutkan balapan tapi tidak dalam performa terbaik karena cedera ringan.

Pasca peristiwa tersebut dalam sekejab wanita berjaket kuning pembawa pamflet "Allez Opi-Omi" hilang tak jelas rimbanya.

Tabloid lokal dan netizen hangat memprediksi apa maksud wanita berjaket kuning itu menulis kalimat tersebut karena terdiri dari 2 bahasa campuran (Jerman dan Prancis) dan apa motivasinya.

Secara harfiah maksudnya lebih kurang "ayolah kakek dan nenek," mungkin mengacu kepada kakek nenek si wanita tersebut yang sedang menonton melalui televisi yang menayangkan siaran pembukaan tour de france 2021.

Netizen lain menduga wanita tersebut sengaja merusak acara tersebut melalui 2 bahasa guna memuluskan penyamaran dan pelariannya.

Jaket atau kaos kuning dalam balapan sepeda identik dengan tradisi kaos kuning berhak dikenakan setiap pebalap sepeda yang menang dalam sebuah etape (stage). Mungkinkah kakeknya dahulu pernah menjuarai Tour de France dan (sesungguhnya) paling berhak memperoleh jaket kuning?

Namun fokus masalah sesungguhnya bukan pada arti dalam pamflet dan jaket kuningnya, melainkan adalah siapakah wanita telah merusak "tradisi" acara yang dikemas sangat apik selama ratusan tahun itu dan apa motifnya.

Informasi kecil tentang wanita itu terungkap beberapa jam lalu saat artikel ini dibuat. Pihak kepolisian di kota Brittany mengakui telah menangkap dan menyelidiki wanita yang tinggal di sebuah apartemen di sebuah kota kecil di kawasan wisata, Brittany berpenduduk tidak lebih 21.000 jiwa.

Wanita berusia 30 tahun itu sedang diinterogasi motifnya merusak acara dan membahayakan dirinya dan orang lain, mungkin juga mengungkap apa arti dan tujuan "Alles Opi-Omi" dalam pamfletnya dan (pertanyaan bonus) soal jaket kuningnya.

Meski pada akhirnya ia menjawab tidak menyadari perbuatannya berbahaya dan tidak ada motifasi mencederai tradisi nol insiden ratusan tahun Tour de France tapi wanita yang masih disamarkan identitasnya tersebut (jika terbukti sengaja) bisa dikenakan hukuman penjara selama satu tahun dan membayar denda maksimal 1.500 euro, kecuali para pebalap yang jadi korban memaafkannya.

Di luar insiden berbau amatiran di atas, acara balap sepeda berjuluk "La Gande Boucle" itu memang spektakuler dalam pelaksanaan dan juga dalam tantangannya.

Balapan sepeda ini adalah pentas olah raga berseni tinggi, dikerjakan dalam sentuhan kolaborasi panitia berbagai seni, ilmu, industri kelas dunia.

Banyaknya rute tanjakan dan turunan ekstrim dan menikung sangat menguras stamina para "raksasa" pebalap sepeda dunia dalam 3 minggu tensi sangat tinggi.

Lance Armstrong pebalap AS adalah salah seorang legenda tour de france. Armstrong menyukai tantangan Tour de France, dia pernah merajai arena ini 7 kali kemenangan berturut-turut (1999 - 2005).

Insiden kali ini sangat memalukan setelah 100 tahun lebih dilaksanakan dengan tingkat toleransi insiden sangat kecil nyaris tidak berbahaya. Padahal untuk stage perdana di atas telah melibatkan 500 orang petugas kepolisian dan 15.000 orang security sepanjang 198 km etape pertama.

Mungkin itulah namanya insiden idak mengenal amatiran atau profesional, dari hal kecil dan tak terduga bisa membawa masalah bahkan bencana.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun