Mungkin para ilmuan WHO sedang dilanda kepanikan, tapi sialnya kepanikan itu membuat efek bola salju kepanikan yang lain dalam bentuk :
- Terciptanya keinginan lock down baru atau apapun namanya di sejumlah negara
- Menciptakan kelesuan ekonomi baru di tengah rasa percaya diri yang telah mulai hadir sejak Maret 2021 lalu
- Menciptakan keraguan masyarakat bahwa program vaksinasi selama ini tidak memberi efek pencegahan penularan covid-19
- Masing-masing negara dapat mengambil peluang menciptakan vaksin baru sesuai karakter varian baru
- Sejumlah produsen yang sedang melakukan tahapan uji klinis telah membuat formulasi bagaimana vaksin mereka mampu melumpuhkan virus corona atau menimbulkan ketahanan tubuh yang mengacu pada jenis virus aslinya virus corona (SARS-Cov-2) bukan untuk melawan jenis varian-varian baru muncul
- Bisa jadi usaha tersebut akan gagal atau rugi karena produksi vaksin mereka tidak dapat digunakan lagi akibat "ketinggalan jaman" didahului oleh mutasi virus baru yang lebih spesifik.
Jika semua indikasi disebutkan di atas TIDAK ada alasannya dapat disimpulkan para ahli WHO tergesa-gesa mempublikasi dan merumuskan varian-varian baru virus Corona.
WHO yang punya prinsip "Credible and Trusted"selama puluhan tahun telah memperlihatkan banyak pencapaian positif dalam bidang kesehatan untuk dunia, pasti tidak bertujuan untuk terjadinya sejumlah dugaan di atas.
Namun demikian dalam perang melawan Covid-19 ini jangan sampai dianggap mempunyai "agenda tersendiri" seperti pernah diduga oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
Trump pernah keras mengkritk WHO pada April 2020 karena dianggap terlalu menguntungkan China dalam menerapkan kebijakan dan mengatasi Ciovid-19. Lebih dari itu Donald Trump menghentikan bantuan AS untuk WHO.
Mungkinkah suatu saat WHO akan memasukkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kategori varian baru selanjutnya, misalnya Omega namanya?
Belum jelas kemungkinannya, yang jelas Indonesia sedang berjuang membebaskan warganya dari cengkeraman "dedengkot" aslinya, virus corona (SARS-Cov-2).
Semoga negara yang kita cintai ini masih kuat bertahan menghadapi badai yang belum juga berlalu.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H