Ondeh mandeehhh..., ternyata besar juga biaya Israel untuk menyergap roket "abal-abal" yang dilepaskan Hamas dan aliansinya.
Hamas punya aneka tipe roket yaitu : Mortar, Qassam, Al-Quds, Katyusha, Grad, Fajar 3 -5 menurut jangkauan dan tingkatan teknologi tergantung pada jarak, akurasi dan kecepatan reload.
Semakin jauh jangkauan, cepat reload dan akurat harganya semakin mahal tapi tetap sangat murah dibanding MANPAD atau ATGM yang juga mulai digunakan beberapa hari sebelum gencatan senjata.
Hamas yang secara geografis terisolir dari dunia luar darat, laut dan udara diblokade oleh Israel tapi mampu membuat dan menyiapkan roket dalam jumlah sangat berlimpah, darimanakah mereka mendapatkannya?
Roket jarak pendek (hingga 10 km) dikenal dengan al-Qassam, mempunyai lintasan tidak beraturan sehingga sulit dicegah penangkalnya. Tetapi hulu ledaknya tidak terlalu signifikan. Roket ini dibuat massal seperti rumah-rumah industri di bawah tanah.
Roket jarak menengah (hingga mencapai 5o km) dapat mencapai pinggiran Tel Aviv. Dibuat atas bantuan Iran dan Rusia tapi dibuat di Gaza.
Roket jarak jauh (120 km) bisa mencapai Tel Aviv, Yerussalemm, bandara Ben Gurion dibuat atas bantuan teknologi Iran.
Bagaimana cara Iran atau Rusia mentransfer teknologi atau melatih membuat roket-roket berbiaya murah meriah kesannya remeh - temah tapi mampu "menghujani" posisi Israel dan membuat agak bingung sistem Iron Dome, akan dijelaskan pada artikel lainnya.
Pendek kata, untuk sementara konflik ini telah usai (sekali lagi) sesaat, karena seperti puluhan gencatan senjata lalu (terakhir gencatan senjata 2020) cuma dapat bertahan 1 tahun.
Dari konflik 2021 ini korban jiwa di pihak Palestina mencapai 232 orang termasuk 110 milisi Palestina tewas dan 1000 lokasi termasuk bagunan, gudang dan terowongan dihancurkan.