Pada 11 Mei 2021, Ayatollah Ali Khamenei pemimpin tertinggi Iran meminta warga Palestina agar menerapkan strategi bersatu guna melawan pola zionis Israel yang langsung dikecam oleh Gilard Erdan, Dubes Israel di PBB.
Entah ada kaitannya dengan pernyataan pemimpin agung Iran tersebut faktanya perlawanan Palestina meningkat setelah itu, memaksa Israel mengaktifkan seluruh sistem pertahanan udara Iron Dome guna menangkal roket-roket Palestina yang mengancam warganya.
Kelompok Hamas kembali melepas 130 rudal ke posisi Israel dan ditanggapi super reaktif oleh Israel dengan serangan udara ke berbagai posisi Hamas di Jalur Gaza. Bandara Ben Gurion sempat terhenti operasi sesaat terkena serangan dan sebuah jaringan pipa gas rusak akibat terkena roket lainnya.
Israel terpaksa mengaktifkan sistem pertahanan udara Iron Dome guna menangkal roket-roket Palestina yang mengancam warganya.
Kondisi kini semakin meruncing setelah Israel tanpa ampun mengerahkan pesawat tempur dan rudal membombardir Gaza mengincar pemimpin tertinggi Hamas. Menteri pertahanan Israel, Benny Gantz mengatakan aksi Israel itu adalah baru permulaan.
Sementara itu juru bicara Hamas di Gaza, Abu Ubaida mengimbau warga Palestina dan Arab agar melakukan konsolidasi melawan Israel.
Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan dalam pidato panasnya mengatakan Israel benar-benar bentu sebuah negara teroris mengajak negar muslim konsolidasi melawan bar-barnya Israel.
Melihat pertikaian tak habis-habisnya antara Palestina - Yahudi khususnya di Israel tampaknya Inggris mulai menyadari bahwa ada kekeliruan 101 tahun lalu dalam menyusun draft deklarasi Balfour.
Faktanya memang Inggris pernah mengakui pada 2020 lalu tentang penyesalannya karena tidak konprehensif menyertakan pihak Palestiana dalam penyusunannya.
Tetapi seriuskah Inggris dengan penyesalannya terutama ketika melihat Israel tidak berkomitmen pada janji menjaga hak-hak sipil Palestina?
Jangan berharap penyesalan itu terjadi karena negara barat pasti tidak akan bersekongkol menghapus negara Israel bahkan niat pun tidak ada. Kecuali jika Israel melakukan blunder sendiri dan itu biasanya seperti mengulangi sejarah masa lalunya.