Beberapa kapal selam lainnya mengalami kecelakaan meski tidak tenggelam hanya memerlukan perbaikan jika masih dapat diperbaiki. Beberapa sebab kecelakaan pada kapal selam terjadi karena:
- Faktor kesalahan manusia (kru kapal selam)
- Kebakaran pada kapal akibat gangguan listrik dan sebab api lainnya
- Gangguan mekanik pada mesin pendorong
- Gangguan pada tangki udara atau airnya
- Terjadi pengembunan dan masuknya karbondioksida ke dalam kabin kapal
- Gangguan tekanan udara dan suhu dalam kabin
- Gangguan sistem navigasi
- Gangguan pada energi, baterai dan sebagainya
Kapal Selam Indonesia
Indonesia mempunyai 5 kapal selam (Kasel) militer. Dua unit class Cakra dan 3 unit class Nagapasa. KRI Nanggala 402 adalah class Cakra buatan Jerman 1978.
Pada 21 Oktober 1981 Nanggala 402 diresmikan penugasan perdananya oleh Pangab (saat itu) Jenderal TNI Mohammad Yusuf di Dermaga Ujung Surabaya.
Tugas terakhirnya selesai latihan gabungan Latopslagab pada 4 Mei 2004. Setelah itu diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya bekerjasama dengan perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co, perusahaan raksasa Korea Selatan.
Sejak 2015 Nanggala 402 bertugas kembali di pangkalan Armada Timur dalam berbagai tugas.
Semoga kapal ini dapat ditemukan kembali tanpa insiden apapun. Dugaan penyebabnya masalah pada electric pump dan baterai, sebuh instrumen paling krusial pada kapal selam ini sebetulnya.
KRI Nanggala 402 yang dijuliki "monster laut" bermesin Diesel Electrik buatan Siemen Jerman ini punya baterai seberat hampir 25% dari total berat apung kapal.
Kita berharap tidak terjadi peristiwa tragis pada pelaut kita seperti kisah-kisah dramatis di atas.
Pada saat artikel ini dibuat kabarnya masih berusaha muncul ke permukaan dengan sisa baterai yang ada dan dibantu 2 kapal selam AL lainya.
Namun demikian apapun kondisinya di balik peristiwa penting ini adalah "pesan" dari Nanggala-402 itu sendiri bahwa masalah kesehatan kapal selam kita musti diperhatikan dengan serius agar tidak jatuh korban sia-sia pada tentara pelindung dan penjaga laut kita.