Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengupas Logika Surat Wasiat Lukman-Zakiah dan Pelaku Bunuh Diri

4 April 2021   04:29 Diperbarui: 7 April 2021   02:20 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat Wasiat sesungguhnya adalah pernyataan sah yang menulisnya selaku pewasiat mencalonkan beberapa orang untuk mengurusi hartanya (ahli waris) apabila pewasiat meninggal dunia.

Dari mana asal muasal seseorang pelaku bunuh diri meninggalkan secarik kertas dan kemudian kertas itu disebut "Surat Wasiat" oleh masyarakat?

Tak tahulah dari mana, penulis pun ikut-ikutan menuliskan frase "Surat Wasiat" pada artikel ini, padahal mungkin sepantasnya adalah "Surat Terakhir."

Metode bunuh diri pun banyak ragamnya dari minum cairan beracun, loncat ke sungai, lompat dari bangunan, bakar diri, gantung diri, tembak, tusuk, penyerangan bersenjata (fighter) atau menjadi bomber karena berbagai motif.

Motif bunuh diri banyak latar belakangnya, keyakinan halusinasi, ada bermotif keluarga, percintaan, kurang perhatian, masalah ekonomi, putus harapan dan ada juga terkait dengan masalah politik dan agama dan perang atau kombinasi hampir seluruh sebab di atas.

Pada Juli 2018, 11 anggota keluarga di India (usia 15 sampai 77 tahun) bunuh diri massal dengan cara gantung diri bermotif halusinasi. Di rumah mereka Polisi menemukan surat, alasan bunuh diri massal itu dilakukan guna mencapai keselamatan di mata Tuhan.

Pada 28 Juni 2019, Apryanto ditemukan (ayahnya sedang berkunjung) tewas gantung diri rumah kosnya di Manado. Disakunya terdapat secarik kertas berbunyi permintaan maaf bunuh diri karena tidak ingin lagi jadi beban keluarga pada  usia 24 tahun karena tidak beres kuliah sejak 2018.

Cevin Carter adalah seorang wartawan foto peraih penghargaan Pulitzer atas karya foto legendarisnya tentang kelaparan di Afrika. Pada 1994 Carter menjepret seorang bocah kurus kering di sebuah desa di Sudan tak berpakaian berlatar belakang burung Nazar menanti ajal bocah itu tiba. 

Dua bulan setelah menerima penghargaan dan aneka hadiah Carter terpapar karbon-monoksida. Di jok mobilnya yang diparkir di sebuah tepi sungai ditemukan secarik kertas berisi penyesalan mendalamnya atas prestasi dibalik penderitaan bocah yang dijepret olehnya. "Aku benar-benar minta maaf. Kepedihan hidup menimpa kegembiraan sampai-sampai kegembiraan itu tidak ada," tulisnya.

Foto karya Carter yang legendaris itu. Carter bunuh diri 2 bulan setelah foto ini memenangkan Pulitzer. Gambar: The New York Time.
Foto karya Carter yang legendaris itu. Carter bunuh diri 2 bulan setelah foto ini memenangkan Pulitzer. Gambar: The New York Time.
Di tempat lain di kota Pontianak, pada 28 Juni 2018, Joko Putra yang tak tahan lagi menahan sakit dan kasihan melihat ibunya bertambah banyak hutang membiayai obatnya mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Di dekatnya ditemukan secarik kertas, ia lakukan ini karena sayang pada mamak, tak kuasa melihat hutang semakin bertambah. "Masih ada si kembar yang jadi harapan mamak nanti. Joko sayang mamak," tulisnya.

Surat Terakhir Lukman.

Terkait "bomber" di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021 lalu juga ada surat terakhir jika tak pantas disebut surat wasat. Lukman Alfariz menulus surat yang panjang dan tak mungkin ditulis panjang lebar dalam artikel ini. Beberapa kutipan penulis pilih dari sana adalah :

Ummy sekali lagi minya maaf ka, ku sayang sekali tapi Allah lebih menyayangi hambanya. Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan ki dan bisa ki kembali berkumpul di surga."

Terkait masalah ekonomi Lukman menulis "Satu ji pesanku buat kita ummy, berhenti ambil uang bank, karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah," menegaskan padangan riba dalam syariat Islam.

Surat Terakhir Zakiah Aini.

Surat terakhir "figter" Zakiah Aini yang berusaha menyerang Mabes Polri pada 31 Maret 2021 diantaranya penulis pilih adalah :

Terkait ekonomi :  "Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut."

Terkait politik : "Tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunah."

Terkait negara: "Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar."

Bagaimana Sebaiknya?

Persoalan Bank riba ada solusinya yaitu bank Syariah jika tidak setuju dengan Bank konvensional.

Persoalan Demokrasi merupakan ajaran kafir dalam wawasan Lukman dan Zakiah seharusnya perlu dikaji lebih dalam sebab dalam Al-Quran justru banyak mengakui demokrasi misalnya QS. Ali Imran :159 dan QS. al-Syura : 38 (Tentang Musyawarah).

QS. al-Maidah : 8 dan al-Syura 15 (Tentang Keadilan); al-Hujarat: 13 (tentang Persamaan); Ali Imran: 104 (Kebebasan mengeritik) dan lain-lain misalnya an-Nahal : 90 tentang keadilan.. selengkapnya lihatlah di sini.

Mewujudkan sistem pemerintahan Daulah Islamiyah (ISIS) oleh pemimpin biasa-biasa saja adalah angan-angan yang sulit terealisir pada zaman sekarang. 

Pada zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin saja banyak orang atau kelompok tak puas hingga terjadi pembangkangan, membuat fitnah, dengki, iri dan persekongkolan hingga pembunuhan. (Penulis akan menulis artikel terpisah pada tulisan selanjutnya).

Orang-orang berwatak Khawarij itu telah ada sejak jaman nabi Muhammad SAW dan tetap ada dalam situasi dan kondisi sebaik apapun sistem pemerintahan itu terlaskana pada masa kini. 

Jadi impian mewujudkan Daulah Islamiah ala ISIS  (adil dan makmur, sejahtera, damai dan kuat) adalah mimpi yang tak akan pernah dapat terwujud.

-------------

Melihat aneka isi surat terakhir para pelaku bunuh diri (terutama Lukman dan Zakiah) jauh dari muatan logis. (Jika logis pastilah akalnya menekan alam bawah sadar dan membatalkan rencana bunuh diri).

Serangan "kamikaze" 1.321 pilot Jepang ke dalam cerobong kapal perang AS pada tanggal 25 Oktober 1944 dalam pertempuran Teluk Leyte mungkin juga kebodohan versi AS ketika itu. Tapi versi Jepang ini adalah taktik perang, bukan kebodohan.

Bunuh diri sebagai bomber atau fighter alasan jihad bisa juga akibat kebodohan. Merasa yakin setelah dicekokin orang-orang yang mengatakan tahu sesuatu padahal mereka hanya diperalat seperti terjadi pada "bomber" Lukman dan "fighter" Zakiah pada mata rantai paling bawah sebagai eksekutor ala pemikir Khawarij

Pengamat politik dan terorisme Al- Chaidar mengatakan isi dan alasan yang tertuang dalam surat wasiat Lukman dan Zakiah justru memperlihatkan kebodohan pelaku terorisme itu sendiri.

Di akhir artikel ini penulis ingin mengutip sebuah pesan. Bukan dari Alkitab manapun tapi sebuah kalimat singkat dari Phillip John "Phil" Donahuea seorang produser film, penulis dan tokoh media di Amerika Serikat, katanya "Suicide is a permanent solution to a temporary problem."

Apakah itu berarti bunuh diri juga sama dengan tindakan bodoh? Jawablah dari lubuk hati sendiri.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun