Terkait "bomber" di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021 lalu juga ada surat terakhir jika tak pantas disebut surat wasat. Lukman Alfariz menulus surat yang panjang dan tak mungkin ditulis panjang lebar dalam artikel ini. Beberapa kutipan penulis pilih dari sana adalah :
Ummy sekali lagi minya maaf ka, ku sayang sekali tapi Allah lebih menyayangi hambanya. Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan ki dan bisa ki kembali berkumpul di surga."
Terkait masalah ekonomi Lukman menulis "Satu ji pesanku buat kita ummy, berhenti ambil uang bank, karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah," menegaskan padangan riba dalam syariat Islam.
Surat Terakhir Zakiah Aini.
Surat terakhir "figter" Zakiah Aini yang berusaha menyerang Mabes Polri pada 31 Maret 2021 diantaranya penulis pilih adalah :
Terkait ekonomi : "Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut."
Terkait politik : "Tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunah."
Terkait negara: "Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar."
Bagaimana Sebaiknya?
Persoalan Bank riba ada solusinya yaitu bank Syariah jika tidak setuju dengan Bank konvensional.
Persoalan Demokrasi merupakan ajaran kafir dalam wawasan Lukman dan Zakiah seharusnya perlu dikaji lebih dalam sebab dalam Al-Quran justru banyak mengakui demokrasi misalnya QS. Ali Imran :159 dan QS. al-Syura : 38 (Tentang Musyawarah).