Mobilisasi umum yang digalakkan pemerintah Artsakh di ibu kota Stepanakert telah membawa ribuan petempur miskin pengalaman ke sekitar medan laga tetapi lagi-lagi menjadi bulan-bulanan serangan Azerbaijan. Beberapa militian dan tentara mobilisasi umum terlihat mennggunakan momen untu berselfi ria dengan seragam militer di front pertempuran.
Gelora nasionalisme untuk membakar semangat perlawanan anti Azeri dan mempertahanan "tanah air" tampak sangat tidak menghasilkan perlawanan berarti apalagi untuk memenangkan pertempuran. Yang terjadi adalah pertempuran tidak seimbang dalam segala hal.
Sehari setelah tercapainya gencatan senjata suasana pesta merebak di berbagai pelosok di kota Baku, ibu kota Azerbaijan, merayakan kemenangan dan berkahirnya perang.
Di Yerevan suasananya sangat kontras, aksi protes dan unjuk rasa tidak puas dengan isi perjanjian gencatan senjata tersebut. Sejumlah orang Armenia marah dan mengobrak abrik kantor DPR Armenia.
Kini pendemo menuntut Niol Pashinyan, PM Armenia segera mundur dan bertanggung jawab atas tewasnya ribuan tentara dan militan. Selain itu pendemo menuduh Pashinyan berkhianat, bersekongkol dengan Rusia "menyerahkan" kawasan Armenia-Artsakh kepada Azeri.
Berdasarkan gambaran di atas dapat dijadikan pelajaran adalah beberapa hal berikut ini :
- Perang masa kini sangat tergantung pada keunggulan serangan udara melalui drone bersenjata dan drone pengintai
- Perencanaan dan koordinasi yang baik akan sangat membantu lancarnya pasokan logistik dan pemilihan arena pertempuran strategis
- Operasi inteligen yang profesional menghasilkan informasi akurat tentang posisi-posisi musuh
- Arena terbuka akan menjadi sasaran empuk drone dan pesawat tempur
- Jumlah petempur berlimpah tidak menjamin keberhasilan apalagi tidak didukung oleh perencanaan dan koordinasi yang baik
- Nasionalisme tanpa dukungan peralatan militer dan sejumlah keunggulan di atas akan kurang berarti setidaknya kurang mencapai harapan
- Tanpa dukungan --setidaknya 1-- negara berpengaruh terasa sulit memenangkan pertempuran setidaknya mampu memberi perlawanan berarti
Atas dasar seluruh rangkaian di atas bisa jadi bahan pertimbangan untuk sebuah negara yang sedang merencanakan perang selayaknya mempertimbangkan hal-hal di atas atau bersiaplah menghadapi frustrasi seperti dialami Armenia dan Artsakh dengan sangat memalukan.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H