Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Begini Tingkah Melania Sebelum Kekalahan Donald Trump

9 November 2020   13:13 Diperbarui: 9 November 2020   13:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengosongkan Gedung Putih adalah hal yang biasa karena suka atau tak suka memang harus dilakukan oleh pasangan Donald Trump dan Melania dan keluarganya seperti mantan Presiden AS lainnya yang kalah dalam pemilu presiden (Pilpres). 

Tapi kontroversialnya sikap Melania sebelum jatuhnya Donald Trump bisa jadi hal yang luar biasa atau menarik diketahui.

Tak terhitung kontoversialnya Melania dalam beberapa acara kenegaraan di samping Trump. Mungkin itu adalah akumulasi kekecewaannya pada Trump setiap kali ditegur agar bertindak atau bersikap layaknya ibu negara dalam sistem protokoler yang ketat, setidaknya mengikuti protokoler  ala Donald Trump atau yang diinginkan suaminya..

Perbedaan pendapat dan merasa selalu mengalah berlarut-larut bisa membuat Melania depresi karena "dipaksa" berperan 2 atau lebih karakter sekaligus.

Sebagai isteri Presiden negara super power terkemuka Melania terpaksa menjadi ibu negara super. Di sisi lain ia juga dipaksa mengikuti keinginan Trump dengan sangat detail, kadang persis anak-anak yang terpaksa menuruti keinginan orang tuanya.

Melania tertekan disamping Donald Trump. Rangkaian peristiwa bahagia, aggun dan romantis serta riang gembiranya seakan tersapu oleh aturan Trump yang ketat mirip mengatur anak-anak. 

Melania dipaksa melakoni setidaknya dua karakter dapat terlihat dengan sangat jelas. Pertama sebagai ibu negara dengan segala protokoler resmi dan peran kedua sebagai pemeran pendamping tapi diperlakukan mirip anak-anak dalam setiap tindak tanduknya.

Gestur atau bahasa tubuhnya di samping Trump sering memberi kesan (orang menduga) dia tidak bahagia. Beberapa diantaranya terlihat saat pengukuhan Donald Trump sebagai Presiden pada 20 Januari 2017 lalu. Trump menegur Melania yang asik mengoceh pelan dengan keluarga di belakangnya. Seketika raut wajah Melania sangat berubah. Dia tidak sanggup sembunyikan betapa dongkol hatinya, sedih ditegur di tengah keramaian.

Kedongkolannya diatur Trump sedemikian rupa kadang tak tertahankan sehingga dia melepas energinya termasuk aksi binal sekalipun. 

Kketika bertemu Justin Trudeau PM Kanda yang muda belia, energik dan tampan dalam acara pertemuan negara G-7 pada 26 Agustus 2019 di Biarritz, Prancis terlihat jelas sekali liarnya Melania. Sesi foto bersama para pemimpin G-7 jadi geger hingga muncul istilah "The air kiss at G-7 Summit."

Sebuah momen lagi ketika Trump dan Melania berkunjung ke Israel pada 22 Mei 2017, Melania menepis tangan Trump dengan kasar ketika diajak jalan merapat berdampingan.

Beberapa hari setelah itu saat mendarat di Italia masih di atas tangga pesawat Air Force One Melania menepis tangan Trump mengajaknya turun anak tangga pesawat berbarengan.

Dari sejumlah kesan tak sedap itu mungkin tercipta dugaan ada ketidak beresan antara Melania dan Trump. Akibatnya salah satu reporter CNN di Gedung Putih, Kate Bennette mewawancarainya pada 12 Oktober 2018 menanyakan apakah dia mencintai Donald Trump.

Melania menjawab "Yes, We are fine, Yes.."

Tentu saja Melania menjawab demikian meskipun sangat singkat tetapi sarat muatan misterisu membuat orang berpikir macam-macam, salah satunya adalah sebuah prediksi tentang Melania akan tumpahkan seluruh kedongkolannya  pasca Trump lengser dari jabatan Presiden, mungkin akan "pergi" menjauh dari DOnald Trump.

Dia tahu hukuman apa yang akan dihadapinya jika melakukannya (pergi) saat ini.  Hal ini diungkpkan Omarosa Manigault Newman, mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih sebagaimana dikutip dari sumber di atas. Berdasarkan apa yang dilihatnya pada pasangan tersebut selama di Gedung Putih, Newman yakin perpisahan itu hanya menunggu waktu saja.

Situasi di atas adalah sikap kontroversial Melania jauh sebelum kekalahan Trump dalam Pilpres AS

Di sisi lain sikap kontroversial Melania terkini jelang kekalahan Trump dapat terekam dalam beberapa bulan terkahir terjadi pada kongres nasional Partai Republik (RNC) yang digelar pada 24 hingga 27 Agustus 2020 lalu.

Melania menggunakan taman Mawar Gedung Putih berpidato dinilai melanggar kode etik karena pejabat negarga dilarang menggunakan fasilitas negara untuk kegiatan politik (kepentingan partai Republik).

Saat memberikan suara pada Selasa pukul 10 pagi di sebuah lokasi  "TPS" di Morton and Barbara Mandel Recreation Centre in Palm Beach, Florida, terlihat Melania hadir di sana dan menjadi satu-satunya orang yang tidak mengenakan masker, padahal pada 2 Oktober lalu atau sebulan sebelumnya Melania dan Trump positif terinfeksi corona virus.

Sikap itu kontradiksi dengan  salah satu poin pidatonya di kongres RNC 3 bulan lalu yang lalu berjanji menjadi tulang punggung bersama memerangi corona virus.

Sikap Melania ini telah memantik reaksi sangat besar. Jurnalis Washington Post, Mike Madden dan menulis "She was the only person  not wearing a mask."

Bagaimana Melania selanjutnya jadi mantan ibu negara pasca meninggalkan Gedung Putih juga sesuatu yang luar biasa untuk diprediksi.

Baru saja beberapa hari kekalahan suaminya, Donald Trump dalam pilpres AS sudah muncul berita tak sedap tentang Melanija Knavs yang menjadi Melania Trump sejak menikah Donald Trump pada 2005.

Isu tentang rencana Melania mengakhiri pernikahan transaksional berusia 15 tahun dengan Trump sebagaimana dilansir Dailymail dan The Sunday Times oleh Kompas.com.

Mungkin itu fake news atau hoaks atau dugaan. 

Meski demikian kini saatnya Melania mengurus sisa-sisa masa hidup Trump di tengah puing-puing kegagalnnya menjabat 2 periode Presiden AS. Dengan demikian dia dapat membalikkan isu atau dugaan minor tentang dirinya dan dugaan kekalahan Trump terkait dirinya.

Tapi pentingkah itu bagi Melania dibandingkan tumpukan kedongkolannya diperlakukan seperti anak kecil dalam sangkar emas Donald Trump? 

Mari kita simak perkembangannya seraya berharap terjaga nurani kewanitaannya sebagai isteri yang baik, menjaga amanah, setia, sabar, pintar menjaga diri, nrimo, tepo seliro dan lain-lain misalnya menjaga kehormatan sebagai mantan ibu negara guna mematahkan gosip, isu, fake news, hoaks dan sebagainya tentang dirinya dengan Trump.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun