Selain CanSino ada juga dua merek yang dikembangkan Sinopharm (GNPGC) BUMN milik pemerintahan komunis China. Salah satu kandidat buatan Shinopharm itu "gagal" dalam uji coba tahap 2 yakni menimbulkan efek demam pada sejumlah relawan.
Pemerintah Brazil dan Bangladesh telah membatalkan rencana pembelian vaksin buatan China. Beberapa hari lalu pemerintah Brazil secara resmi membatalkan pembelian 46 juta dosisi dengan Sinovac karena alasan politik meskipun pemerintah mengatakan tidak akan membiarkan rakyat Brazil jadi kelinci percobaan vaksin China setelah ditemukan kasus kematian beberapa relawan.
Sementara itu sebelumnya Bangladesh telah duluan membatalkan kerjasama dengan Sinovac beralasan vaksin buatan China tidak bekerjasama dengan WHO.
Tapi berbanding terbalik dengan dua negara di atas, Israel justru "mencuri" vaksin buatan China ke Jerussalem katanya untuk penyelidikan konten apa yang terkandung di dalamnya.
Jika hasil penyelidikan ahli Israel menemukan konten negatif di dalam vaksin tersebut bisa jadi "mimpi buruk" menghujam pada aneka vaksin buatan China. Sebaliknya jika Israel menemukan kandungan "rahasia" dan bernilai tinggi di dalamnya bisa jadi itu adalah cara Israel mempercepat proses penelitian hingga menghasilkan vaksin "made in Isarel tapi "from China" diberi nama "BriLife."
Belum ada reaksi pemerintah China atas aksi intelijen Israel tersebut. Dalam waktu dekat pasti segera memunculkan persoalan baru China - Israel akibat penyelundupan agen Israel pada material sangat berharga tersebut setidaknya menyelidiki bagaimana agen Mossad bisa sampai ke sana membawa pulang sampel anti virus buatan China.
Apa yang dilakukan oleh Brazil, Bangladesh dan sejumlah negara yang telah menolak vaksin buatan China dengan alasan tersendiri bukan jadi tolok ukur untuk ditiru oleh negara lain termasuk Indonesia. Akan tetapi kehati-hatian murni dalam melakukan ujicoba perlu dan patut ditiru agar bangsa sendiri TIDAK jadi korban uji coba yang dilakukan segelintir orang demi mencapai tujuan terutama adalah keuntungan.
Tidak salah intelijen Indonesia juga mengambil tindakan krusial memeriksa kemurnian konten dalam vaksin yang sedang dalam pengembangan saat ini meskipun tidak perlu penyelundupan ala Mossad karena sampel anti virusnya sudah berada di Indonesia sejak beberapa bulan lalu.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H