Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mossad Selundupkan Sampel Vaksin China ke Israel, Mengapa?

27 Oktober 2020   13:23 Diperbarui: 27 Oktober 2020   13:50 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain CanSino ada juga dua merek yang dikembangkan Sinopharm (GNPGC) BUMN milik pemerintahan komunis China. Salah satu kandidat buatan Shinopharm itu "gagal" dalam uji coba tahap 2 yakni menimbulkan efek demam pada sejumlah relawan.

Pemerintah Brazil dan Bangladesh telah membatalkan rencana pembelian vaksin buatan China. Beberapa hari lalu pemerintah Brazil secara resmi membatalkan pembelian 46 juta dosisi dengan Sinovac karena alasan politik meskipun pemerintah mengatakan tidak akan membiarkan rakyat Brazil jadi kelinci percobaan vaksin China  setelah ditemukan kasus kematian beberapa relawan.

Sementara itu sebelumnya Bangladesh telah duluan membatalkan kerjasama dengan Sinovac beralasan vaksin buatan China tidak bekerjasama dengan WHO.

Tapi berbanding terbalik dengan dua negara di atas, Israel justru "mencuri" vaksin buatan China ke Jerussalem katanya untuk penyelidikan konten apa yang terkandung di dalamnya.

Jika hasil penyelidikan ahli Israel menemukan konten negatif di dalam vaksin tersebut bisa jadi "mimpi buruk" menghujam pada aneka vaksin buatan China. Sebaliknya jika Israel menemukan kandungan "rahasia" dan bernilai tinggi di dalamnya bisa jadi itu adalah cara Israel mempercepat proses penelitian hingga menghasilkan vaksin "made in Isarel tapi "from China" diberi nama "BriLife."

Belum ada reaksi pemerintah China atas aksi intelijen Israel tersebut. Dalam waktu dekat pasti segera memunculkan persoalan baru China - Israel akibat penyelundupan agen Israel pada material sangat berharga tersebut setidaknya menyelidiki bagaimana agen Mossad bisa sampai ke sana membawa pulang sampel anti virus buatan China.

Apa yang dilakukan oleh Brazil, Bangladesh dan sejumlah negara yang telah menolak vaksin buatan China dengan alasan tersendiri bukan jadi tolok ukur untuk ditiru oleh negara lain termasuk Indonesia. Akan tetapi kehati-hatian murni dalam melakukan ujicoba perlu dan patut ditiru agar bangsa sendiri TIDAK jadi korban uji coba yang dilakukan segelintir orang demi mencapai tujuan terutama adalah keuntungan.

Tidak salah intelijen Indonesia juga mengambil tindakan krusial memeriksa kemurnian konten dalam vaksin yang sedang dalam pengembangan saat ini meskipun tidak perlu penyelundupan ala Mossad karena sampel anti virusnya sudah berada di Indonesia sejak beberapa bulan lalu.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun