Meskipun ini BUKAN tendensius tetapi ada baiknya ditinjau lebih teliti dan mendalam. Meskipun telah memperoleh standar ISO 9001 apakah MRE kelompok T-2 ABC (jenis makanan basah) itu masih memenuhi syarat dan tidak dijangkiti corona virus?
Selain itu Enertab (energi tablet) dan T-2 FD (makanan kering) juga perlu diteliti kembali tingkat higienisnya apakah masih baik baik untuk ransum TNI maupun untuk ransum Polri.
Jika hal-hal remeh temeh seperti itu sudah dilakukan secara pasti baru kemudian dilihat konsumsi makanan atau minuman massal seperti apa dari dapur Asrama dalam sepekan terakhir sebelum uji coba sampel dilakukan, apakah pernah konsumsi makanan dari hewan-hewan tertentu yang tidak dimasak sesuai standarisasi?
Di luar itu juga musti diperiksa jenis makanan yang masuk dari luar apakah makanan fast food siap saji dari luar? Jika ada musti didaftar dan ditelusuri secara persiasif ke tempat pembuatannya.
Tampaknya remeh temeh memang, tapi mengacu pada catatan khusus WHO menyebutkan "... secara khusus virus corona bersifat termolabil, yang berarti mereka rentan terhadap makanan normal (suhu 70 derajat celsius). Karena itu hindari konsumsi produk mentah atau setengah matang . Daging mentah, susu mentah atau organ hewan mentah harus ditangani hati-hati untuk mencegah kontaminasi silang makanan mentah.." tulis seumber WHO tersebut.
Tidak disebutkan secara jelas ransum militer masuk dalam kategori di atas akan tetapi sebagaimana ditekankan dalam artikel bahwa peneliti sebaiknya meluangkan waktunya sejenak memeriksa beberapa sisi aneh dan tak wajar tersebut, salah satunya pada sejumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi sepekan terakhir. termasuk diantaranya ransum yang diberikan di sana.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H