Sementara itu meskipun peluangnya kecil Kementerian dalam kategori kuning bisa juga berpotensi tergusur atau "angkat koper" dari KIM, yaitu Kemendes PDTT dan Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif.
Secara keseluruhan ada 16 Kementerian yang berpotensi tergusur dari orbit Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang terbagi dalam 3 skala prioritas disebutkan di atas.
Sementara itu Kementerian yang bertahan masih dominan yakni 22 Kementerian dan Lembaga.
Dari kalangan non politikus, yang bertahan sebanyak 13 Menteri. Mereka umumnya memperlihatkan greget yang dapat kita rasakan atau terlihat di media massa hampir setiap hari.
Bertahannya 7 Menteri dari kalangan politikus bisa juga karena berkinerja lebih memuaskan ketimbang 10 Menteri lainnya yang juga berasal dari Polikus (partai).
Dibalik ini semua (berdasarkan ekspektasi di atas) ada juga peristiwa paling menarik yakni tiga Menteri dan Lembaga dari kalangan partai yang tidak akan tergoyahkan meskipun performa kinerjanya tergolong rendah bahkan nyaris tidak greget sama sekali.
Walaupun tidak ada istilah Menteri superbody tetapi karena ada istilah "Lembaga Superbody" maka penulis menyebutnya Menteri superbody jika tak pantas disebut "the untouchable" karena berbagai alasan.
Tetapi mungkinkah pada kesempatan ini Presiden Jokowi akan berani menyentuh ketiga Kementerian atau Lembaga superbody tersebut? Kita lihat saja seperti apa pelaksanaannya.
Ekspektasi reshuffle penulis sampaikan ini adalah perkiraaan berdasarkan parameter disebutkan di atas. Segala sesuatunya tergantung pada Presiden dan tim khususnya mengambil keputusan berdasarkan aneka pertimbangan. Oleh karenanya bisa jadi ekspektasi penulis sampaikan di sini tidak akurat sedikit atau pun seluruhnya.
Oleh karenanya diharapkan tekanan yang telah disampaikan oleh Presiden harus dilihat sebagai sebuah cambuk atau pelecut motivasi agar para Menteri dan jajarannya lebih fokus pada rencana. Bersinergi mencapai tujuan dari atas hingga ke akar rumput di setiap kementerian masing-masing.
Diharapkan juga apabila Presiden ingin merombak kabinetnya (sesuai alasan dalam rapat kabinet tertutup pada 18 Juni 2020 lalu) seharusnya Presiden mengambil langkah tegas untuk Menteri manapun tanpa pandang bulu yang berkinerja tidak memuaskan.