Setelah menyampaikan tanda-tanda berdamai dengan Covid-19 pada April 2020 lalu, akhirnya fase "New Normal" (kembali normal) tidak terelakkan lagi. Usai rapat kabinet terbatas pada 18 Mei 2020 lalu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan permintaan Presiden Jokowi pada jajaran kementerian agar membuat strategi khusus bagi terlaksananya restart perekonomian.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto langsung beraksi. Pada 20 Mei 2020 menerbitkan peraturan Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 terkait panduan pencegahan Covid-19 dalam rangka kelangsungan usaha di tengah pandemi Covid-19.
Seperti melakukan "tendangan pertama" pertanda dimulainya pertandingan sepakbola, Presiden Jokowi juga melakukan hal senada tanda mulainya persiapan New Normal. Presiden Jokowi didampingi pejabat negara terkait telah "meninjau" persiapan Summarecon Mall Bekasi pada 26/5/2020.
Pihak pengusaha dan warga menyambut positif rencana tersebut meskipun sudah jera melihat sejumlah rencana yang dibuat kadang tumpang tindih, uji coba, tidak ada kordinasi dan mungkin juga semacam coba-coba.
Nada kekuatiran itu disampaikan oleh Anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sudrajat. Menurutnya itu adalah langkah positif. "Akan tetapi diharapkan sosialisasinya menyatu antar kementerian . Aturan pelaksanannya harus jelas dan terpadu," ujarnya.
Seakan tak ingin tertinggal "kereta" Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga berjanji akan menyiapkan protokol tentang tatacara ibadah, restoran dan lainnya.
Di lain pihak, TNI dan Polri akan dilibatkan sebanyak 340 ribu personil sebagaimana disampaikan oleh Kabag Penum Polri, Kombes Ahmad Ramadhan. Sumber : Kompas.com.
Pemerintah telah menetapkan Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Gorontalo dan DKI Jakarta untuk uji coba. Sementara itu sejumlah 25 kota dan kabupaten juga akan dilibatkan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Satu sisi pemerintah ingin segera bangkit menjaga perekonomian agar tidak tumbuh minus pada kwartal ke dua ini tetapi satu sisi lagi dihadapkan pada tudingan seakan-akan menerapkan strategi Herd Immunity yaitu menghentikan laju sebaran Covid-19 dengan membiarkan immunitas timbul sendiri dari dalam tubuh.
"Sebuah pembiaran sistemik agar masyarakat banyak yang terinfeksi," ujar Pandu Riono, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia.