Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Lesotho Tidak Loyo Hadapi Covid-19, Mengapa?

20 Mei 2020   09:04 Diperbarui: 13 Juni 2020   00:48 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : ldssouthafricadurban.com dan BBC com. Digabung oleh penulis

Pada 13 April 2020 lalu PM Tom Thabane telah melakukan terobosan dalam menyikapi pandemi Covid-19 meliputi beberapa sektor yaitu :

  • Dana bantuan untuk penigkatan layanan dan penanggulangan bencana Covid-19 sebesar 698 juta Malati (M). Kurs 1 M = Rp 803.  Jadi setara dengan 561 miliar rupiah.
  • Dana bantuan untuk sektor swasta, 500 juta M
  • Dana dukungan sektor pertanian, 100 juta M
  • Dana bantuan hibah 3 bulan untuk warga berusia di bawah 70 tahun selama 3 bulan yang memenuhi syarat, anak yatim, pedagang informal
  • Perpanjangan tenggat bayar pajak hingga akhir September 2020
  • Beban pajak untuk pebisnis disederhanakan
  • Sebanyak 45 ribuan pekerja pabrik yang diliburkan mendapat kompensasi sebesar 800 M sebulan (642.400) selama 3 bulan, bandingkan dengan kompensasi dari dana pra kerja di tanah air kita sebesar Rp 600.000 per bulan
  • Suku bunga pinjaman diturunkan
  • Pelajar dan Mahasiswa yang belajar di Afrika Selatan tetap mendapat santunan selama 3 bulan sebesar 300 USD sebulan ( total 900 USD)  

Sumber : AfricaNews.

Secara kuntitatif angka-angka terobosan Tom Thabane dan telah disetujui oleh Senat terlihat kecil, tetapi bagi negara dengan PDB per kapita sebesar hanya 1.300 USD per tahun itu sudah sangat tinggi.

Ditinjau dari sisi ekonomi negara yang baru merdeka dari Inggris pada 1966 ini masuk dalam kelompok negara berpendapatan rendah dan tingkat produksi (PDB) yang rendah jika tak pantas disebut negara miskin. Lesotho harus meminjam (berhutang) ke IMF dan Bank Dunia untuk menangani dan mencegah bencana kemanusiaan Covid-19.

Terlepas dari perangai PM Tom Thabane dalam masalah pribadi sangat buruk dan harus berhutang untuk penanganan Covid-19, terobosan pemerintah kerajaan "langit" tersebut perlu diselami dalam-dalam. Tingkat kepedulian pemerintah terhadap warga mungkin bisa jadi contoh "suri tauladan" yang perlu dipertimbangkan jika tak mau mengikutinya. 

Setidaknya negara ini tidak (belum) ada "potong atas" dalam pemberian kompensasi warganya yang hilang pekerjaan. Kongkritnya tidak ada semacam pungutan untuk pelatihan ojek on line, mengetik MS Word dan cara memancing dan lainnya dengan tarif OMG (oh my god).

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun