Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Melacak Kereta Api yang Membawa Kim Jong Un dari Wonsan

27 April 2020   01:53 Diperbarui: 28 April 2020   08:23 4087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di staisun khusus Wonsan Komplek tanggal sebelum 21 dan 23 April (kiri) dan 21 dan 23 April 2020 (kanan). Gambar digabung dari Planet Labs Inc. via AP.

Wonsan terletak di atas kawasan seluas 269 km persegi di pantai timur Korea Utara, tepatnya bagian paling barat di provinsi Kangwon. Orang Cina menyebutnya Wonsanjin, sedangkan orang Rusia Port Lazarev. 

Wonsan modern kini telah menjelma menjadi salah satu kawasan paling modern di Korea Utara setelah pada 2015 Kim Jong Un mengucurkan dana sebesar US$ 581 juta untuk membangun resort, bandara, stasiun kereta api, hotel bintang lima, dan sejumlah fasilitas umum. Selain itu banyak dibangun berbagai macam bangunan dan fasilitas untuk pemimpin Korea dan pejabat militernya bersantai ria.

Kim Jong Un mulai "menghilang" dari publik sejak terakhir terlihat pada 11 April 2020 ketika memimpin rapat politbiro. Kemudian menjalani operasi bedah jantung pada 21 April 2020. Dan setelah itu tidak ada lagi kabar pasti dari pemimpin berusia 36 tahun itu.

Banyak spekulasi informasi berkembang biak bermacam-macam tentang kondisi Un yang hobi merokok, pekerja keras dan memiliki overload (obesitas) tersebut. Ada pemberitaan tentang kegagalan operasi jantungnya, ada juga yang mengatakan kondisinya membaik.

Namun ada juga, dan ini paling ramai berhembus, yang memberitakan Un telah meninggal dunia. Musababnya, mengalami kegagalan dalam operasi jantung.

Dikabarkan, dokter terlambat menolong jiwanya. Petugas kesehatan yang diminta datang sangat terlambat tiba di lokasi, sebut sumber layak dipercaya dari anggota senior partai komunis di Beijing sebagaimana dikutip dari The Mirror edisi 26/4/2020.

Tampaknya sinyalemen tersebut ada benarnya. Sebuah sumber lain AP News melaporkan terkini tentang terjadinya aktivitas luar biasa di sebuah kawasan di kota pelabuhan Wonsan tepatnya dekat sebuah kawasan elite di komplek Wonsan. 

Foto capture dari Google map lokasi komplek Wunsan di bagian atas sungai. Capture dari Google pada 25 April 2020 pukul 23.15 WIB. Dok. Penulis
Foto capture dari Google map lokasi komplek Wunsan di bagian atas sungai. Capture dari Google pada 25 April 2020 pukul 23.15 WIB. Dok. Penulis
Kawasan spesial untuk pemimpin Korut ini memiliki pelabuhan khusus untuk pemimpin Korut yang dijaga sangat ketat itu terdapat aneka bangunan dan rekreasi termasuk bangunan khusus dibangun untuk Kim Jung Il dahulu. 

Salah satu bangunan khusus lainnya adalah stasiun kereta api yang dihubungkan oleh sebuah jembatan khusus keluar masuk dari dan ke komplek spesial tersebut.

Sebuah citra satelit yang diterbitkan oleh Air Bus Defence and Space memperlihatkan suasana berbeda di sebuah stasiun kereta api dekat kawasan elite komplek Wonsan. 

Citra satelit "38 North" melaporkan tidak ada aktivitas hadirnya kareta api sejak 15 hingga 20 April 2020. Barulah pada 21 April dan (yang kedua 23 April) terlihat sebuah kereta api yang sama milik Kim Jong Un parkir di stasiun khusus tersebut. 

Rangkaian gerbong dan lokomotif yang sama sepanjang 250 meter itu tiba pada 21 April lalu pergi dan kemudian muncul kembali pada 23 April 2020.

Suasana di staisun khusus Wonsan Komplek tanggal sebelum 21 dan 23 April (kiri) dan 21 dan 23 April 2020 (kanan). Gambar digabung dari Planet Labs Inc. via AP.
Suasana di staisun khusus Wonsan Komplek tanggal sebelum 21 dan 23 April (kiri) dan 21 dan 23 April 2020 (kanan). Gambar digabung dari Planet Labs Inc. via AP.
Jika mengacu pada hari kedatangan kereta api Kim Jong Un pada 21 April 2020 bisa jadi itu adalah saat kereta api datang membawa Kim Jong Un dan rombongannya ke sana.

Kereta yang sama kemudian tiba kembali pada 23 April 2020 tampaknya untuk membawa pulang rombongan Kim Jong Un ke sebuah tempat yang masih belum diketahui lokasinya.

Kehadiran kereta api Kim di sana TIDAK menjadi tolok ukur kesehatan atau kematian Un akan tetapi kehadiran kereta api Un di kawasan itu memberi bobot sangat tinggi bahwa dia ada di sana, d ilokasi elite khusus di komplek Wonsan dan mungkin juga menjalani operasi jantung pada hari tersebut.

Di sisi lain apakah kereta tersebut telah menjadi "saksi" membawa pergi Kim Jong Un pergi entah kemana atau untuk selamanya, hanya sang waktu yang akan memecahkan rahasia tersebut.

Jo Sung Haa salah satu pelarian Korut yang kini menjadi jurnalis untuk koran Dong-A libo Korsel mengatakan informasi tentang kesehatan dan kematian keluarga Kim sesuatu yang sangat rahasia diantara rahasia yang dianut oleh pejabat negara tersebut. 

Tudingan Jo tampaknya benar, hal itu dapat dilihat dari berita kematian Kim Jong Il sebelumnya (ayah Un) juga baru dipublikasikan secara resmi beberapa hari sesudah orang banyak berspekulasi tentang hal itu dan muncul aneka rumor yang membingungkan.

Apa keuntungan Korut merahasiakan kesehatan dan kematian pemimpinnya tentu saja terkait dengan rencana strategis negara tersebut misalnya menghindari munculnya rencana-rencana negatif yang mengganggu keamanan negara. Selain itu juga membuat warganya mempersiapkan diri untuk meratapi "kepergian" pemimpin mereka.

Sebagian orang menilai Un sebagai pemimpin antagonis, tetapi dunia telah melihat telah ada perubahan positif dalam hal keterbukaan Korut selama dalam kekuasaan Un sejak 2012 lalu. 

Meskipun dalam bidang Hak Asasi Manusia Korut masih belum jauh beranjak dari sana tetapi banyak terobosan telah dilakukannya terutama kini lebih bersahabat dengan tetangganya Korsel.

Kereta Api Un telah membawanya pergi entah ke mana. Sebentar lagi mungkin akan segera terungkap di mana dia berhenti sekaligus membuka tabir tepuk tangan menyambut kembali kedatangannya atau sebaliknya deraian air mata warga melepas kepergiannya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun