Setiap orang yang dinyatakan lulus sesuai persyaratan langsung memperoleh kompensasi $600 setiap minggunya (US$2400 sebulan) hingga Juli 2020 nanti.
Untuk itu pemerintah AS telah menggelontorkan dana tahap pertama sebesar US$320 miliar ditambah kucuran dana baru disetujui (terkini) US$383 miliar sehingga total seluruhnya US$713 miliar, khusus untuk korban PHK dan pengangguran saja.
Sama seperti di Indonesia korban PHK dan pengangguran yang terimbas efek negatif virus corona mempunyai syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Tetapi persyaratan di AS sepenuhnya menyangkut persyaratan administrasi yang seharusnya telah diperoleh oleh korban PHK dari tempatnya bekerja.
Apabila persyaratan telah lengkap misalnya batas usia kerja minimal 18 bulan dan tidak dikeluarkan akibat tindakan kriminal (dan lainnya) tidak perlu was-was menunggu harap-hara cemas.
Proses seminggu saja dan dana langsung cair ke rekening tanpa nyantol dulu ke pelatihan online. Tanpa perlu ikut tes pertanyaan dan soal wara-wiri dan motivasi remeh temeh serta biaya pelatihan.
Walaupun ekspektasi tingkat kelulusan ditulis di atas (85%) mungkin berlebihan tetapi seberapapun kelulusannya memperlihatkan pengajuan klaim korban PHK dan pengangguran dadakan pasti memperoleh hak tunjangannya dengan cepat dan tepat. Pemerintah siaga mengucurkan dana demi dana secara tepat sasaran konsekwensi dari tanggung jawab negara untuk warganya.
Mungkin itu sebabnya terlihat semakin banyak warga AS yang merasa "miskin" di tengah terjangan virus corona, warga beramai-ramai mengajukan klaim tunjangan pengangguran sementara pemerintah menyiapkan cara penyaluranya, bukan cara mensiasatinya.
"Itu negara maju bosku, mana bisa ditiru. Lagipula bukan cuma pengangguran yang dipikirin pemerintah.." kata seseorang menolak dibuat perbandingan tentang hal tersebut karena seperti membandingkan langit dan bumi (bukan si kaya dengan si miskin, kuatir ada yang merajuk lagi, hehehee)
Jika selama ini sedikit-sedikit kita mengacu ke negara modern atau maju dalam banyak hal meniru mereka mengapa tidak meniru juga cara dan gaya dengan maju ketika membantu warga negara sendiri korban PHK atau jadi pengangguran dadakan akibat diterjang wabah Corona.
Bukan bermaksud menganggap enteng, jelas sekali negara tak mampu memberi 2.400 dollar dalam sebulan untuk korban PHK atau pengangguran dadakan seperti paman Sam, tapi 200 USD saja dalam sebulan atau 8,5% saja dari cara AS mengatasinya dalam sebulan "bahagia rasanya," karena bangsa kita tergolong bangsa yang suka mensyukuri nikmat dalam situasi dan kondisi apapun.