Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jika PDAM dan PLN Putus Suplai Berbarengan (PSBB) Nasib Warga Makin Komplikasi

23 April 2020   00:42 Diperbarui: 23 April 2020   11:44 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PDAM (Kementerian PUPR)

Pernahkah merasakan suplai air dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) tersendat bahkan tidak tersedia? Apa jadinya jika itu terjadi saat ini ketika wabah corona sedang menuntut orang berperilaku lebih bersih dari biasanya.

Hal yang sama juga pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) putusnya aliran listrik beberapa jam atau seharian saat ini ketika wabah corona sedang menuntut orang "di rumah saja" tapi dipaksa sapu keringat dengan handuk akibat kipas angin tidak berfungsi karena PLN kehabisan energi atau generator pembangkit dalam perbaikan.

Lalu bayangkan, jika keduanya ikut-ikutan PSBB atau "Putus Suplai Berbarengan" alias together atau bersama dalam waktu sehari saja. Apa kira-kira yang akan terjadi?

"Nasib.. nasib...," begitulah mungkin keluhan orang meratapi komplitnya deraaan hidup semakin menjadi-jadi di tengah tekanan corona.

Jangan tanya bagaimana nasib sekuntum kamboja sedang mekar di halaman akan layu tanpa sentuhan kasih pemeliharanya. Jangan pikirkan juga deretan anggrek Cattleya di belakang rumah yang sedang merekah butuh siraman agar tetap memancarkan auranya.

Semua orang membutuhkan air dalam jumlah banyak apalagi masa pandemi Corona ini sedang menghantui manusia di mana-mana. Orang perlu rajin membasuh muka, kumur-kumur dan mencuci tangan dan tentu saja untuk berjalannya aktifitas kehidupan sehari-hari lainnya perlu air bersih yang cukup dan banyak.

Ilustrasi petugas PDAM dan PLN. Gambar kiri : Ayosurabaya.com. Gambar kanan : Republika.co.id
Ilustrasi petugas PDAM dan PLN. Gambar kiri : Ayosurabaya.com. Gambar kanan : Republika.co.id
Di sisi lain semua orang juga butuh energi listrik agar bisa bertahan di rumah saja sambil menonton acara televisi membosankan atau hanyut dengan media sosial itu-itu saja dalam Hape yang membutuhkan listrik untuk pengecasan agar bisa ditonton atau lihat terus menerus. 

Di tempat sederhana, energi listrik berguna utuk menghidupkan kipas angin yang harus terus berputar akibat keluarga semakin ramai tinggal di rumah. 

Tapi di tempat keluarga lebih mapan energi listrik diperlukan untuk menghidupkan alat pendingin disetiap ruangan hidup 24jam setiap hari sambil bermain game atau memainkan peralatan musik dan menonton sehari suntuk.

Sebagaimana telah diketahui bersama, PSBB adalah akronim dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, kongkirtnya adalah salah satu jenis penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan meliputi karantina rumah, karantina rumah sakit, dan karantina wilayah.

Apabila PLN dan PDAM mogok melayani secara bersama-sama pada saat seperti ini artinya keduanya Putus Suplai Bareng-bareng (PSBB). 

Jika keduanya terganggu meskipun tanpa sengaja dapat mengakibatkan kekacauan dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran penyakit kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) yang sedang terjadi antarorang di suatu wilayah tertentu saat ini. 

Rumah sakit tempat merawat orang sakit pun akan mengalami gangguan besar jika ke dua "pahlawan" penyuplai itu terganggu aktifitasnya karena berbagai alasan.

"Nasib.. nasib," sebagian warga meratapi nasib meskipun tak pakai tepuk jidad lagi karena udah mati rasa membayangkan nasib..

Bagaimana agar PDAM dan PLN tidak terkena "PSBB" duplikat? Untuk itu diharapkan pemerintah pusat dan daerah mengantisipasinya secepatnya dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Ketergantungan masyrakat pada suplai PDAM dan PLN sangatlah tinggi. Sulit sekali menemukan warga punya sumur sendiri atau generator listrik sendiri pada saat ini apalagi di kota-kota besar karena berbagai alasan. 
  • Pegawai atau petugas PLN dan PDAM sesungguhnya juga termasuk garda terdepan dalam perang melawan corona saat ini. Posisi mereka tidak dapat dianggap enteng. Tanpa dukungan mereka tugas tenaga kesehatan bahkan tujuan PSBB secara nasional sulit dapat tercapai
  • Pemerintah perlu menjaga, mengelola dan menjamin ketersediaan suplai kebutuhan pokok agar PLN dan PDAM dapat beroperasi secara tertib dan teratur termasuk meningkatkan "perhatian" pada SDM di kedua lembaga pelayanan masyarakat tersebut dengan isentif tambahan untuk beberapa bulan, karena mereka bekerja di luar untuk melayani masyaraka, artinya juga tinggi risiko terdampak corona.
  • Pemerintah bisa membantu beban warga dengan ganti membayar iuran PDAM dan PLN warga selama 2 atau 3 bulan  diskon 100% hingga diskon 25% menurut golongan pelanggan. Pemerintah yang bayar ke PDAM dan PLN bukan gratis agar PLD dan PDAM bisa juga beoperasi dengan baik
  • Menginatkan para pimpinan PLN dan PDAM harus menghindari hal-hal yang merusak pelayanan pada warga misalnya menghindari bongkar membongkar jaringan pada saat seperti ini.

Dengan mengantisipasi beberapa hal di atas diharapkan SDM dan sistem di PDAM dan PLN tetap semangat menjalankan misi pelayanan di tengah wabah corona. 

Meskipun mereka sadar akan kewajibannya melayani masyarakat tetapi di tengah wabah corona seperti ini perlu juga memperhatikan pengorbanan mereka dalam perang melawan corona ternyata sangat strategis. Mereka juga pahlawan tapi nyaris terlupakan.

Dengan memberi perhatian dan mengantisipasi beberapa hal-hal di atas yakinlah PDAM dan PLN tidak ikut-ikutan "PSBB" duplikat, kecuali terjadi force majeure diluar kontrol manusia.

Pada mereka nasib warga masyarakat sangat tinggi dipertaruhkan dari dahulu dan terutama pada saat ini.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun