Jika keduanya terganggu meskipun tanpa sengaja dapat mengakibatkan kekacauan dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran penyakit kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) yang sedang terjadi antarorang di suatu wilayah tertentu saat ini.
Rumah sakit tempat merawat orang sakit pun akan mengalami gangguan besar jika ke dua "pahlawan" penyuplai itu terganggu aktifitasnya karena berbagai alasan.
"Nasib.. nasib," sebagian warga meratapi nasib meskipun tak pakai tepuk jidad lagi karena udah mati rasa membayangkan nasib..
Bagaimana agar PDAM dan PLN tidak terkena "PSBB" duplikat? Untuk itu diharapkan pemerintah pusat dan daerah mengantisipasinya secepatnya dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
- Ketergantungan masyrakat pada suplai PDAM dan PLN sangatlah tinggi. Sulit sekali menemukan warga punya sumur sendiri atau generator listrik sendiri pada saat ini apalagi di kota-kota besar karena berbagai alasan.
- Pegawai atau petugas PLN dan PDAM sesungguhnya juga termasuk garda terdepan dalam perang melawan corona saat ini. Posisi mereka tidak dapat dianggap enteng. Tanpa dukungan mereka tugas tenaga kesehatan bahkan tujuan PSBB secara nasional sulit dapat tercapai
- Pemerintah perlu menjaga, mengelola dan menjamin ketersediaan suplai kebutuhan pokok agar PLN dan PDAM dapat beroperasi secara tertib dan teratur termasuk meningkatkan "perhatian" pada SDM di kedua lembaga pelayanan masyarakat tersebut dengan isentif tambahan untuk beberapa bulan, karena mereka bekerja di luar untuk melayani masyaraka, artinya juga tinggi risiko terdampak corona.
- Pemerintah bisa membantu beban warga dengan ganti membayar iuran PDAM dan PLN warga selama 2 atau 3 bulan diskon 100% hingga diskon 25% menurut golongan pelanggan. Pemerintah yang bayar ke PDAM dan PLN bukan gratis agar PLD dan PDAM bisa juga beoperasi dengan baik
- Menginatkan para pimpinan PLN dan PDAM harus menghindari hal-hal yang merusak pelayanan pada warga misalnya menghindari bongkar membongkar jaringan pada saat seperti ini.
Dengan mengantisipasi beberapa hal di atas diharapkan SDM dan sistem di PDAM dan PLN tetap semangat menjalankan misi pelayanan di tengah wabah corona.
Meskipun mereka sadar akan kewajibannya melayani masyarakat tetapi di tengah wabah corona seperti ini perlu juga memperhatikan pengorbanan mereka dalam perang melawan corona ternyata sangat strategis. Mereka juga pahlawan tapi nyaris terlupakan.
Dengan memberi perhatian dan mengantisipasi beberapa hal-hal di atas yakinlah PDAM dan PLN tidak ikut-ikutan "PSBB" duplikat, kecuali terjadi force majeure diluar kontrol manusia.
Pada mereka nasib warga masyarakat sangat tinggi dipertaruhkan dari dahulu dan terutama pada saat ini.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H