Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jika PDAM dan PLN Putus Suplai Berbarengan (PSBB) Nasib Warga Makin Komplikasi

23 April 2020   00:42 Diperbarui: 23 April 2020   11:44 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PDAM (Kementerian PUPR)

Jika keduanya terganggu meskipun tanpa sengaja dapat mengakibatkan kekacauan dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran penyakit kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) yang sedang terjadi antarorang di suatu wilayah tertentu saat ini. 

Rumah sakit tempat merawat orang sakit pun akan mengalami gangguan besar jika ke dua "pahlawan" penyuplai itu terganggu aktifitasnya karena berbagai alasan.

"Nasib.. nasib," sebagian warga meratapi nasib meskipun tak pakai tepuk jidad lagi karena udah mati rasa membayangkan nasib..

Bagaimana agar PDAM dan PLN tidak terkena "PSBB" duplikat? Untuk itu diharapkan pemerintah pusat dan daerah mengantisipasinya secepatnya dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Ketergantungan masyrakat pada suplai PDAM dan PLN sangatlah tinggi. Sulit sekali menemukan warga punya sumur sendiri atau generator listrik sendiri pada saat ini apalagi di kota-kota besar karena berbagai alasan. 
  • Pegawai atau petugas PLN dan PDAM sesungguhnya juga termasuk garda terdepan dalam perang melawan corona saat ini. Posisi mereka tidak dapat dianggap enteng. Tanpa dukungan mereka tugas tenaga kesehatan bahkan tujuan PSBB secara nasional sulit dapat tercapai
  • Pemerintah perlu menjaga, mengelola dan menjamin ketersediaan suplai kebutuhan pokok agar PLN dan PDAM dapat beroperasi secara tertib dan teratur termasuk meningkatkan "perhatian" pada SDM di kedua lembaga pelayanan masyarakat tersebut dengan isentif tambahan untuk beberapa bulan, karena mereka bekerja di luar untuk melayani masyaraka, artinya juga tinggi risiko terdampak corona.
  • Pemerintah bisa membantu beban warga dengan ganti membayar iuran PDAM dan PLN warga selama 2 atau 3 bulan  diskon 100% hingga diskon 25% menurut golongan pelanggan. Pemerintah yang bayar ke PDAM dan PLN bukan gratis agar PLD dan PDAM bisa juga beoperasi dengan baik
  • Menginatkan para pimpinan PLN dan PDAM harus menghindari hal-hal yang merusak pelayanan pada warga misalnya menghindari bongkar membongkar jaringan pada saat seperti ini.

Dengan mengantisipasi beberapa hal di atas diharapkan SDM dan sistem di PDAM dan PLN tetap semangat menjalankan misi pelayanan di tengah wabah corona. 

Meskipun mereka sadar akan kewajibannya melayani masyarakat tetapi di tengah wabah corona seperti ini perlu juga memperhatikan pengorbanan mereka dalam perang melawan corona ternyata sangat strategis. Mereka juga pahlawan tapi nyaris terlupakan.

Dengan memberi perhatian dan mengantisipasi beberapa hal-hal di atas yakinlah PDAM dan PLN tidak ikut-ikutan "PSBB" duplikat, kecuali terjadi force majeure diluar kontrol manusia.

Pada mereka nasib warga masyarakat sangat tinggi dipertaruhkan dari dahulu dan terutama pada saat ini.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun