Menurut informasi yang diperoleh dari Medscape.com, per 13/4/2020 jumlah dokter dan perawat atau tenaga kesehatan (Tenkes) yang meninggal dunia di seluruh dunia setidaknya kini mencapai 426 orang termasuk tenkes dari Indonesia sebanyak 17 orang.
Jumlah tersebut adalah angka paling minimal karena sumber tersebut baru meng-cover di 60 negara. Beberapa negara yang disebutkan pada data tersebut memperlihatkan korban tenkes minimal seperti India, Kanada, Afsel, Korsel dan lain-lain.
Selain itu sejumlah negara dengan kasus kematian besar akibat covid-19 seperti Belgia, Belanda, Rusia dan banyak lainnya belum ada infonya sehingga angka kematian tenaga kesehatan yang disebutkan di sana adalah angka paling minimal.
Sumber data di atas memberi informasi tentang jumlah kematian tenaga kesehatan (minimal) berdasarkan nama dan usia korban serta profesinya di 60 negara. Mengingat keterbatasan ruang tulisan, penulis hanya menampilkan rekapnya saja berikut ini :
Selanjutnya Iran hampir 1,8%, AS (0,3%) dan yang terkecil pada susunan tabel di atas adalah Mesir dengan kematian tenkes 2 orang atau hampir 4%.
Tabel di atas memperlihatkan juga posisi China tempat pertama episentrum virus corona yang kini jadi pandemi ke seluruh benua mengalami tingkat kematian sebanyak 3.341 orang dan kematian tenaga kesehatan mencapai 11 orang (0,3%) termasuk dokter legendaris pengenal virus Corona yaitu Li Wenliang (33) dan dokter termuda China, Peng Yinhua (29), Respiratory doctor, Wuhan, China.
Mengagetkan lagi adalah sedikitnya 17 orang tenaga kesehatan Indonesia telah meninggal dunia (3,7%) dari berbagai lokasi di tanah air. (Untuk menghormati mereka yang telah berjasa mengentaskan virus tersebut penulis TIDAK sebutkan identitas masing-masing di sini).
Dari tabel di atas secara persentase (3,7%) memperlihatkan tingkat kematian tenkes di Indonesia sangat tinggi. Ini juga memberi pesan bahwa tenaga kesehatan di tanah air kita sangat tinggi risiko tertular virus Corona.
Masih banyak lagi turunan implikasi lainnya misalnya alat pelindung diri (APD) tenkes di seluruh tanah air pada awalnya mungkin sangat sederhana sekali sehingga tanpa disangka-sangka mudah ditembus oleh virus.
Jadi jelaslah bahwa tingkat risiko tenaga medis atau tenaga kesehatan sangat tinggi sekali tertular oleh virus corona, oleh karena banyak orang di seluruh dunia kini memberi perhatian dan rasa hormat sangat tinggi dan tulus pada tenaga medis karena jasa mereka bukan saja memberi literasi cara pencegahan virus Corona tetapi jasa mereka merawat pasien tertular corona secara otomatis juga telah mencegah penularannya kepada seluruh masyarakat.