Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Anti Lockdown, Bisnis Ganja di AS Tumbuh Pesat

1 April 2020   00:07 Diperbarui: 1 April 2020   00:59 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : mjbizdaily.com edisi 18-3-2020

Menurutnya selama bulan Maret ini penjualan ganja sedang tinggi-tingginya di negara-negara (bagian) yang melegalkan penjualan ganja.  Saat ini merupakan hari-hari penjualan terbesar para pedagang ganja. "Rata-rata setiap toko penjualannya tumbuh di atas 25%," ujarnya penuh semangat.

Pembeli sekarang tidak perlu lagi menggunakan kartu beli obat untuk membeli ganja. "Siapapun yang telah berusia 21 tahun boleh membelinya," ujar "bapak Ganja" California tesebut.

Apa yang disampaikan Steven tampaknya benar adanya, pasalnya laporan penjulan MJ yang diterbitkan oleh MJBizdaily edisi 18 Maret 2020 memperlihatkan fakta yang dramatis. Grafik permintaan (penjualan) MJ betul-betul yang meroket (booming) di California dan negara lainnya.

Sumber : mjbizdaily.com edisi 18-3-2020
Sumber : mjbizdaily.com edisi 18-3-2020
Mengacu pada grafik di atas apa yang disampaikan penuh semangat oleh Steven "bapak MJ" California itu tampaknya benar meskipun ia mungkin bergurau dengan angka pertumbuhan penjualan yang ia utarakan hanya 25% saja. Kemungkinan yang terjadi hampir 25o% dari bulan sebelumnya, Februari 2020. (Steven lupa menambahkan 1 angka nolnya, hehehhe.).

Lupakanlah masalah angka. Mungkin itu  tidak terlalu penting karena yang terpenting adalah kita mengetahui warga AS sangat membutuhkan ganja saat ini bahkan dalam suasana semacam lockdown pun tidak ada yang mampu menahan laju bisnis yang satu ini. 

Tampaknya produk dan bisnis ini memiiki pengaruh kuat,anti lockdown, setidaknya hingga sat ini. Lonjakan kebutuhan terhadap ganja sangat dramatis di kalangan warga AS selama berlakunya social distancing adalah fakta atas dugaan tersebut.

Belum ada bukti ganja dapat membunuh corona virus tetapi ada anggapan selama ganja dapat mengurangi gejala flu tertentu. Selain itu juga adahasil penelitian cannabis (Marijuana atau ganja dan lain-lain) mampu memerangi bakteri dan zat kimia CBD di dalamnya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi rasa sakit dan lain-lain.

Mungkin itu jadi salah satu pemikatnya sehingga permintaannya ketika depresi massal semakin tinggi ketika orang-orang harus menjalani hari-hari yang membosankan akibat social distancing ataupun lockdown terbatas untuk beberapa pekan ke depan.

Bagaimana dengan di tanah air? Tentu saja sangat berbeda dengan kebutuhan warga AS. Di tanah air pasti tidak ada yang membutuhkan ganja di masa sulit seperti musim virus corona sekarang ini. 

Masyarakat butuh lingkungan yang sehat, kuat dan bersih. Orang-orang pasti membutuhkan kebutuhan pokok dan bermain game bersama anak dan isteri atau membereskan tugas-tugasnya.

Meski demikian patroli dan razia musti tetap dijalankan ditengah-tengah razia gabungan penguncian kota atau wilayah sedang dijaankan. Karena apapun manfaatnya, ganja DILARANG untuk konsumsi, penjualan dan distribusinya di negeri kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun