Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Singkatan dan Istilah Dunia Corona, Antara Bingung dan Perlu

27 Maret 2020   10:47 Diperbarui: 14 Juli 2020   22:30 3499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi : Ngefly.com. Diedit oleh Penulis

Kemudian singkatan PDP, intinya adalah pasien sedang demam dan punya riwayat penyakit pernafasan atas dan Pneumonia.  Orang mungkin bisa menghafal singkatannya PDP tapi lama-lama bisa jadi disebut "Pedepe." (Lama-lma bisa marah "ibu itu" nanti, dikira meledekin partainya, hehehhe).

Jadi untuk orang yang terkena gejala seperti di atas sebut saja istilah umumnya, "Suspect"  untuk gejalanya atau "suspected" untuk menduga orangnya. Untuk apa cari-cari istilah yang menghilangkan makna meskipun mudah untuk dihafal. Untuk apa tambah ribet dengan istilah - istilah yang menghilangkan makna.

Potensi munculnya istilah baru dalam dunia Corona akan semakin banyak dan itu TIDAK jadi masalah karena istilah itu juga dipakai dalam dunia medis, berlaku pemahaman universal. Yang jadi sorotan adalah singkatan-singkatan. Hindari menggunakan singkatan membingungkan.

Istilah penyakit saluran pernafasan di Spanyol punya istilah yang sama dengan di Indonesia. Penjelasan sebab penyakit diabetes di Uruguay juga punya penjelasan yang sama dengan di Indonesia termasuk singkatan dalam bahasa Inggrisnya, abbreviations (shortening, Contractions, Initialism dan lain-lain).

Potensi timbulnya singkatan baru ke depan akan sangat terbuka lebar. Contohnya sebagai berikut :

  • Alat Bekas Pelindung Diri, jadi "APBD." Kenapa tidak sebut "Sampah" saja, karena musti dibuang setelah dipakai.Benda-benda itu tidak higienis lagi untuk dipakai.
  • Alat Bantu Pernapasan  disingkat ABP. Sebut saja ventilator atau untuk membedakannya sebut saja respirator
  • Bilik  Pencegah Penularan virus Corona  bakal disingkat BPPVC, kenapa tidak disebut saja SarsCovid Booth. "Wow, itu terlalu kebarat-baratan mas. Kita kan Indonesia," ujar seseorang. Baik, sebut saja Bilik Disinfektan. Jangan disingkat "BD" bisa timbul pertanyaan lagi "BD atau DBD?" 

Pihak berkompeten diharapkan memperkenalkan istilah-istilah baru tentang Corona tetapi tidak membuat singkatan-singkatan yang mirip karena membingungkan. 

Masyarakat mengapresiasi setinggi-tingginya kerja badan nasional penanggulangan bencana (corona) memerangi musuh kita bersama melebihi sekadar urusan singkatan dan istilah-istilah. Tetapi membantu masyarakat mengenal dunia corona dengan singkatan-singkatan membingungkan sebaiknya dieliminir sedemikian rupa.

Seorang kompasianer Vita Priyambada pernah mengkritisi penggunaan singkatan yang membingungkan hingga menimbulkan istilah bersayap atau ganda dalam media. Tetapi artikel yang dibuat pada 24 Juni 2015 di sini tidak menggugah para buzzer berhenti menggunakan akronim tersebut. Walaupun tampaknya sia-sia tetapi Vita telah menyampaikannya.

Mungki senada dengan di atas, artikel ini disebut lelucon tak apalah. Begitulah mengkritisi para ahli untuk membantu masyarakat bisa lebih cepat memahami literasi istilah khususnya tentang corona dalam topik artikel ini.

Mungkin saja ada juga yang mengatakan "mas aja yang binung, eehhh bingung. IQ nya kurang 120,  kami tidak." Kalau sudah begitu, yo wes, rapopo, hehehee.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun