Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Hantu Corona" Penyebab Resesi Ekonomi Global 2020?

16 Maret 2020   11:24 Diperbarui: 17 Maret 2020   05:36 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekor terbaru dalam jumlah kematian akibat virus corona (Covid-19) telah melanda Italia dan seluruh dunia. Catatan WHO dalam sehari saja pada 15/3/2020 mencapai 173 orang di seluruh Italia. Mungkin saja angka ini justru melebihi angka kematian tertinggi pernah terjadi dalam sehari di China.

Masih menurut sumber WHO di atas, total warga Italia yang terinfeksi hingga 15/3/2020 mencapai 21.157 dengan total angka kematian mencapai 1.441 orang. 

Pemerintah Italia telah menggembok atau mengunci (lockdown) seluruh daratan Italia menjadikan negara tersebut "tertutup" keluar masuk sejak 9 Maret 2020 hingga 3 April 2020. Tetapi apa daya serangan wabah pandemi Corona telah duluan lebih cepat menerjang seluruh sendi-sendi Negeri Spaghetti tersebut.

Lockdown memeiliki arti harfiah "mengunci" memiliki makna menutup akses keluar masuk sebuah negara dan menutup aktivitas umum untuk sementara waktu. Akibatnya, sekitar 60 juta orang warga Italia telah mengarantina diri sendiri, beberapa di antaranya mengisolasi diri sendiri.

Terkait dengan hal itu, pemerintah Italia sedang menutup aktivitas warga, melarang acara publik, menutup lokasi bisnis, komersil dan pusat perbelanjaan, menutup kegiatan sekolah dan universitas dengan tujuan memperkecil penyebaran Covid-19 di negara tersebut.

Sejumlah negara telah mengikuti langkah Italia menggembok negaranya yaitu Filipina, Irlandia dan Denmark dengan tujuan seperti di atas dan melalui mekanisme mirip seperti di atas.

Covid-19 dan potensi Resesi Ekonomo 2020. Gambar: Detik.com diedit oleh penulis
Covid-19 dan potensi Resesi Ekonomo 2020. Gambar: Detik.com diedit oleh penulis
Sejumlah pejabat negara di beberapa negara juga telah terkena serangan Covid-19 seperti yang juga terjadi terhadap Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, memperlihatkan serangan wabah pandemi Covid-19 telah menerjang siapapun tak mengenal batas apapun termasuk usia, golongan, tempat, dan waktu.

Di Indonesia jumlah penderita Covid-19 pun semakin banyak yang rasanya tak mampu lagi ditutupi dengan kata-kata atau kalimat menghibur. Tabel di bawah ini memperlihatkan jumlah penderita Corona telah tembus 117 orang dan jumlah kematian mencapai 4 orang.

Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki status paling banyak terkena virus Corona melebihi India sekalipun dengan penduduknya lebih banyak, setidaknya hingga 15 Maret 2020.

Source : Situation Report -- 55, WHO. Diedit oleh penulis
Source : Situation Report -- 55, WHO. Diedit oleh penulis
Atas dasar situasi dan kondisi di atas Corona telah menjadi tantangan tersendiri untuk seluruh dunia. Corona telah menyerang 130 negara dunia dan merenggut nyawa puluhan ribu orang dan menyerang ratusan ribu manusia lainnya. 

Corona telah jadi "hantu" atau momok jelas menakut bagi seluruh negara. Pantas negara-negara mempersiapkan langkah perang terhadap hantu tersebut melalui cara dan mekanisme masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun