Momok Covid-19 (Corona) makin mengganas. Sebanyak 130 negara telah diterjang oleh Covid termasuk Indonesia. Jumlah yang terjangkit Corona di tanah air pun tampaknya semakin tak mampu lagi ditahan dengan bahasa pujangga. Faktanya Kompas.com melansir per 14/3/2020 terdapat 96 pasien telah positif terjangkit Corona.
Ironisnya lagi ternyata salah satu pasien terkini (14/3/2020) menyasar ke pejabat pemerintahan Republik Indonesia yaitu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (BKS).
Berbagai sumber menyatakan BKS terdaftar sebagai pasien nomor 76. Entah bagaimana nomor urut itu dibuat yang jelas berbagai media media mengutip keterangan pers Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr Budi Sulistya menegaskan "Saya selaku wakil kepala RSPAD Gatot Subroto maka kami sampaikan bahwa pasien nomor 76 salah satu pejabat di kementerian," kata Budi saat konferensi pers di Kantor Setneg, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2020.
Pejabat negara yang dimaksud itu pun akhir mengarah kepada Menhub, BKS setelah yang bersangkutan memang di rawat di RSPAD sejak Sabtu sore. Sebelumnya BKS merasa kurang bugar dan memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit swasta ternama di Jakarta. Ketika diperiksa BSK menderita sesak nafas sehingga disarankan dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto hingga diumumkan secara resmi oleh pihak rumkit RSPAD sebagaimana disebutkan diatas.
Berbagai media informasi menyampaikan bahwa BKS terserang Corona karena akhir-akhir ini BKS sangat aktif terlibat dalam pemulangan WNI dari luar negeri termasuk 200-an dari Wuhan dan 69 WNI di kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang
Ke 69 WNI tersebut dijemput oleh tim evakuasi diangkut pesawat Garuda Indonesia dipiloti oleh kapten pilot Jasman. BKS memberi semangat pada Kapten dalam misi evakuasi itu agar tegar dalam misi menolong sesama.
Berangkat dari Bandara Internasional Haneda 1/3/2020, pesawat Garuda itupun akhirnya mendarat pukul 23.30 di Bandara Internasional Kertajati Majalengka pada Minggu 1/3/2020.
Menteri Perhubungan serta Menteri PMK, Muhadjir Effendy menyambut kedatangan rombongan dan memberi kata sambutan dan konferensi pers pada 2/3/2020 dinihari. Perlu diketahui kedua menteri tersebut TIDAK ikut serta menjemput ke Jepang dan keduanya juga TIDAK ikut rombongan mengantar ke pulau Sebaru Kecil.
Setelah itu Menhub BKS tetap menjalani aktifitas seperti biasanya hingga mengikuti Rapat Terbatas Dana Otonomi Khusus Untuk Papua dipimpin Presiden Jokowi pada 11 Maret 2020 yang berlangsung di Istana Kepresidenan.
Itulah kali terakhir Menhub BKS ikut rapat. Setelah itu kondisi beliau agak kurang prima hingga berobat ke rumkit swasta dan dipindahkan ke RSPAD sebagaimana dijelaskan di atas.
Beberapa catatan utama aktifitas Menteri BKS yang penulis dapatkan dari berbagai sumber online adalah sebagai berikut :
- 17-2-2020, menyerahkan piagam pada 18 orang kru Batik Air atas kerjasama penerbangan kemanusiaan menjemput WNI dari Wuhan
- 21-2-2020, menghadiri perayaan 5 tahun Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) di JW Marriott Hotel, Jakarta
- 23-2-2020, meninjau peroyek pembangungan Kereta Api Cepat Jakrta - Bandung di dua titik (Purwakarta dan Rancaekek)
- 24-2-2020, mengikuti rapat "ODOL" diselenggarakan Kementerian PUPR
- 28-2-2020, meninjau Bandara Buntu Kunik, Toraja dan Bandara Lagaligo Bua, Kabupaten Luwu. Dilanjutkan ke Bandara Matahora, Wakatobi.
- 29-2-2020, meninjau proyek Kereta Api di Pangkep dan Barru, Sulawesi Selatan.
- 2-3-2020, menyambut kedatangan 69 WNI dari Jepang di Bandara Kertajati, Majalengka
- 4-3-2020, foto bersama dengan wartawan Istana negara
- 11-3-2020, ikut rapat Dana Otsus Papua di Istana Kepresidenan. Setelah itu pertemuan dengan Menteri Infrasturktur dan Manajemen Air Belanda, Mrs. Cora van Nieuwenhuize
Setelah tanggal itu tidak terdengar kabar berita dan aktifitas Menhub BKS, apakah beliau kurang sehat? Tak jelas. Penulis berusaha gooling kemana-mana belum temukan aktifitas pada tanggal 12- 13 Maret 2020. Baru dapat kabar 14 Maret sore ke rumah sakit swasta lalu ke RSPAD terkait kasus yang sedang menhangat, Corona (Covid-19).
Berdasarkan aktifitas utama Menhub di atas tampaknya tidak ada hal-hal yang membuat BKS berada dalam risiko tinggi terjangkit Corona. Aktifitas menunggu kedatangan rombongan 69 WNI dari Jepang tampaknya bukan risiko yang tinggi terpaparnya Corona pada penunggu. Menteri PMK, Muhadjir Effendy yang juga menunggu kedatangan rombongan WNI dari Jepang saat itu (mudah-mudahan) baik-baik saja hingga saat ini.
Tetapi seseorang bisa saja terjangkit virus tersebut berdasarkan teori-teori yang telah diberitahukan secara umum misalnya memegang atau tenhirup obyek yang telah terpapar Corona, dalam hal ini di berbagai tempat yang dikunjungi BKS dalam aktifitasnya.
Empat hari setelah rapat koordinasi Dana Otsus Papua yang dihadiri BKS, sampai saat ini semua menteri sehat wal afiat kecuali BKS dalam kondisi disebut terjangkit Corona padahal mungkin saja kelelahan terjangkit Tipus dan sebagainya misalnya influenza.
Semua penulis sebutkan di atas adalah assumsi berdasarkan aktifitas "terakhir" seorang BKS, kebenaran sejati tentulah berdasarkan teori dan kajian para ahli dunia kesehatan.
Jika terbukti positif bisa sangat berbahaya kalau Corona telah "tembus" ke Istana Presiden. Disinfektan Istana Presiden skala tinggi tampaknya perlu dilakukan sebelum timbul dampak lebih buruk.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H