Kerajaan Saudi Arabia konon memiliki harta kekayaan terbesar di dunia (senilai USD 1,7 triliun) mungkin akan kaget tiba-tiba ada sebuah kerajaan yang dibangun di sebuah desa Pogung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo bisa lebih kaya dari mereka.
Pasalnya kerajaan yang dibangun disebuah lokasi kontrakan di desa Pogung itu mengaku sebagai pemilik gedung Pentagon dan gedung PBB. Dia juga mengaku mendapat suntikan dana dari sebuah lembaga keuangan "ESA Monetary Found" yang berkedudukan di Swiss, bukankah dari ini saja kekayaan Kerajaan Agung Sejagat (KAS) mungkin dapat mengalahkan kekayaan kerajaan Saudi Arabia?
Jangan tanya apa reaksi kerajaan lainnya, Kuwait (USD 360 miliar), Qatar (USD 335 miliar), UEA (USD 150 miliar) dan Inggris (USD 88 miliar) mengetahui kerajaan mereka kalah mentereng dibanding kerajaannya milik mas Totok Santoso Hadiningrat yang diberi gelar "Sinuhun" oleh para pembesar kerajaan tersebut.
Tentu saja reputasi KAS disebutkan di atas adalah sebuah sindiran Ironi jika tak pantas disebut Sinesme karena sesungguhnya KAS dibuat oleh sepasang suami istri tipu-tipu (Totok Santosa dan Fanni Aminadia) dengan motif penipuan berusaha mengumpulkan dana dari masyarakat dan anggotanya.
Menurut aneka informasi setiap warga yang ingin mendaftar dipungut biaya pendaftaran antara 3 juta - 30 juta rupiah tergantung pada posisi apa yang mereka inginkan dalam kerajaan nanti.
Dari dana yang terkumpul Totok membuatkan seragam militer untuk para pembesar kerajaan yang selalu berbaris di sisi kiri kanan jalan setiap raja dan ratu KAS akan melakukan kirab.
Para pembesar dengan gagah berani mengenakan seragam militer lengkap dengan berbagai atribut mirip militer dikenakan di dada bikin angan-angan para pembesar melambung tinggi bak hidup di kerajaan sungguhan.
Tampaknya Totok terinspirasi dengan aroma militer sangat kental. Mulai dari potongan rambut, eragam dan panji serta atribut pin bergaya militer. Bahkan salah satu pilar dalam istananya tergambar logo swastika lambang NAZI.
Barulah pada awal Januari 2020 kerjaan ini menggelegar ketika melakukan kirab dengan gagah berani sehingga membuat heboh warga. 15 ekor kuda sewaan ikut menggetarkan jalan desa yang dilalui peserta kirab "kerajaan."
Pasangan suami-istri ini pun ternyata pasangan sesaat"tipu-tipu" karena Fanni adalah teman Totok di Jakarta diminta berperan sebagai ratu di KAS. Kepada warga sang ratu dadakan tersebut dikenalkan sebagai titisan kerajaan Majapahit dengan gelar "Diyah Gitarja" yaitu ibunda Raja Hayam Wuruk, salah satu Raja paling legendaris pada era kerajaan Majapahit.