Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

AS Siap Bidik 52 Target Iran, Bersiaplah PD3 di Timur Tengah

6 Januari 2020   17:55 Diperbarui: 6 Januari 2020   18:21 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : US NAVY/AFP via Getty Images

Perlawanan secara langsung milisi Iran di Suriah, Irak dan Yaman serta Lebanon tidak signifikan melawan kecanggihan perang teknologi AS dan Israel. Banyakk milisi yang akan jadi korban serangan udara dan misil AS-Israel. 

Berbeda sedikit dengan perlawanan Iran di negerinya sendiri. Iran mengerahkan segenap sumber daya perangnya melumpuhkan beberapa misil dan pesawat tempur musuhnya meskipun beberapa diantaranya lolos menghantam sasaran di Iran.

Iran akan membalas dengan cara perang asimetris. Sabotase tehadap kedua musuh abadi tersebut adalah cara paling murah meski tidak mudah. Melihat pada pola selama ini Iran tidak membalas secara langsung terhadap musuh-musuhnya melain melalui perpanjangan tangan atau proksi yang mereka percayai untuk melakukan tugas-tugas tersebut, misalnya Hezbollah di Lebanon, Quds Force di Irak, Houthi di Yaman dan IRGC di Suriah.

The Strategic Culture of the Islamic Republic of Iran edisi 25 November 2015 yang diterbitkan oleh Michael Eisenstadt di Washington Institute, daftar posisi strategis beberapa lokasi strategis AS dan Israel yang pernah dijadikan sasaran Iran terletak di Irak, Suriah dan Lebanon adalah :

  • Dalam upaya mengeluarkan AS dari Lebanon, Iran (melalui proksi Hezbollah Lebanon) melakukan pengeboman terhadap kedubes AS di Beirut pada 24 Oktober 1983. Akibatnya, 241 marinir AS tewas menyebabkan pasukan AS ditarik seluruhnya dari Lebanon.
  • Menanggapi pembunuhan terhadap Abbas Musawwi, sekjen Hezbollah di Lebanon pada 16 Februari 1992, intelijen Iran melakukan pengeboman terhadap kedubes Israel di Buenos Aires 3 bulan kemudian pada 19 Mei 1992. Akibatnya puluhan orang Israel dan Yahudi tewas.
  • Menanggapi serangan udara Israel terhadap Hezbollah di Ayn Ar-Ardara Lebanon pada 2 Juni 1994 langsung dibalas 1 bulan kemudian pada 18 Juli 1994, sebuah lokasi komunitas Yahudi (juga di Argentina) dibom menyebabkan 85 Yahudi meregang nyawa.
  • Dua bulan setelah Kongres AS mengesahkan 18 - 20 juta USD untuk operasi anti Hezbollah di Iran terjadi serangan dilakukan Hezbollah di komplek perumahan militer AS di Dharan, Saudi menyebabkan 19 tentara AS tewas dan melukai ratusan orang lainnya.
  • Setelah Saudi membantu Bahrain mengatasi pergolakan warga Syiah di sana intelijen Iran (dituduh oleh sumber di atas) mendalangi usaha pembunuhan terhadap dubes Saudi di Mexico, Pakistan dan Mesir.

Begitulah taktik Iran membalas jika tidak ingin terlibat dalam perang frontal melawan AS dan Israel. Diperkirakan Iran pasti akan membalas dalam waktu dekat meskipun AS (juga Israel) mengancam akan melumat 52 target disebutkan di atas tapi tak akan menggoyahkan niat Iran membalas sakit hati cepat atau lambat karena bangsa Iran telah (dicuci pemikirannya) atau dibentuk menjadi "martir" demi agama, bangsa dan negara negaranya.

Jendral Gholamali Abuhamzeh salah salah satu komandan IRGC di provinsi Kerman malah sudah mendaftar lebih dahulu 35 target AS dan Israel sebagai pembalasan. Abuhamzeh malah merinci yakni target AS yang melintasi selat Hormuz dan Tell Aviv.

Menurut pengamatan analisis jika Iran membalas dan AS melaksanakan tindakan lebih keras akan terjadi spiral pertikaian PD3 yang akan melibatkan Cina, Rusia dan Turki melawan hegemoni AS dengan sangat cepat dalam pertikaian tersebut.

Sumber : Dailymail dan Bostonherald.com. Diedit oleh penulis
Sumber : Dailymail dan Bostonherald.com. Diedit oleh penulis
Di AS sendiri warga di 70 kota besar dan kecil telah melakukan protes melihat gelagat pemimpinnya yang haus berperang. Aneka olok-olok terhadap Trump di akunt tweeternya pun belum menggoyahkan Trump membawa AS ke jurang PD3. Akankah kebesaran ini yang diinginkan oleh AS yang punya segudang impian sebagaimana dilontarkan Donald Trump di atas?

Dimanakah posisi kita? Gajah-gajah raksasa bakal bertarung, sayangnya semut-semut bisa jadi korban. Bersembunyi sekalipun masih terancam punah.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun