Jika Susi Pudjiastuti diberikan wewenang tersebut mampukah ia memperbaiki kinerja GI? Bisa tapi tidak mudah. Alasannya adalah karena Susi sudah punya pengalaman sukses dan mampu mengurusi maskapai, bedanya hanya soal besar atau kecil saja.
Perusahaan Susi Air yang didirikan sejak 2004. awalnya bermodalkan 2 jenis pesawat Cessna saja untuk mengangkut ikan persuhaan milik Susi. Saat terjadi Tsunami di Aceh salah satu pesawatnya digunakan (Charter) untuk mengirim obat-obatan dan peralatan khusus ke lokasi pedalaman.
Kemudian pada 2005 setelah membantu Tsunami, pesawat Susi bertambah 1 lagi jadi 3 unit. Dan pada 2009 Susi mengumumkan penambahan peswat ringan sebanyak 30 unit termasuk beberapa unit jenis Piaggio 180 Avanti jenis turboprop ganda.
Dibandingkan BUMN Garuda Indonesia memang tidak seimbang untuk membandingkan Susi Air, akan tetapi bukan jumlah itu yang mau disampaikan. Yang mau ingin disampaikan adalah pengalaman Susi sebagai pemilik Susi Air dan sebagai mantan Menteri yang berkinerja tinggi.
Meskipun tampilan Susi rada nyentrik tapi itu adalah gaya dan soal gaya tidak ada kaitannya dengan kinerja. Kinerja adalah hasil karya seseorang terkait dengan sistem manjerialnya.
Jika Susi diminta membenahi GI belum tentu ia mau, alasannya tidak mungkin merangkap dua dirut maskapai sekaligus. Ibarat ketua parpol mana mungkin menjabat ketua umum partai Y tapi juga menjadi ketua umum partai Z.
Tergusurnya Susi dari barisan Menteri "Jokowi jilid 2" sedikitnya juga meninggalkan kesan tak sedap dalam dirinya. Selain itu rumor (dituduh) tidak mau menjalin komunikasi dan koordinasi dengan menteri lain juga menimbulkan pertanyaan tak terjawab hingga kini.
Akan tetapi persoalannya akan lain jika Susi mampu menganggap hal itu adalah sesuatu yang biasa. Pengangkatan dan pemberhentian seseorang dari jabatan adalah hal yang umum terjadi di mana-mana.
Selain itu jika saja Susi telah menyiapkan anak didiknya untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di Susi Air tampaknya Susi dapat dipertimbangkan untuk mengobati penyakit kronis di GI.
Oleh karenanya kita berharap agar bu Susi mau merehab GI jika tak pantas disebut mau mengobati penyakit kronis GI.
abanggeutanyo