Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menikmati Hidup di Negeri Serba Preman

5 November 2019   12:44 Diperbarui: 7 November 2019   18:32 5711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unit anti preman polisi Afika Selatan. Gambar : livereport.co.za

Adakah sebuah tempat di dunia ini tanpa preman? Pasti tidak ada, karena preman pasti ada di mana-mana. Mungkin sudah ada seiring dengan perjalanan usia dunia atau setidaknya seiring dengan mulai hadirnya sekelompok manusia di sebuah tempat.

Sosok preman sesungguhnya tendensius sekali dan umumnya berkonotasi negatif. Tak usah diuraikan apa arti preman, klasifikasi preman, sifat preman, dan sebagainya karena sudah banyak sekali deskripsi sosok preman tersebut, salah satunya seperti yang diuraikan oleh rekan Kompasianer kita, Hendi Setiawan di sini.

Pendek kata sosok yang satu ini lebih identik dengan hal-hal berbau negatif meskipun ternyata ada juga preman berhati mulia, misalnya "Pensiunan Preman", "Preman Insaf" atau "Mantan Preman" dan sebagainya.

Preman berasal dari kata "Vrijman" berarti orang bebas atau merdeka itu jelas ada di mana-mana. Dari desa sampai kota ada premannya. Dari satu kota negara dan negara lain ada premannya yang  tak kalah seru kelakuannya. 

Setiap negara memiliki cara dan nama sebutan beraneka ragam. Seperti di negara lain kita juga punya polisi anti preman, Anti Gang Unit (AGU) misalnya Tim Pemburu Preman, Tim Anti Begal, atau Unit Jatanras, dan lain-lain. Harus diakui keberadaan mereka mampu mereduksi -meski sedikit- keberanian preman. 

Mengapa penanganan premanisme tidak kontinyu atau berkesinambungan, tampaknya persoalan inilah yang musti dikaji lebih dalam secara terpisah. Yang jelas kita mengingatkan memberantas preman dan premanisme tidak musti ikut-ikutan menjadi seperti preman.

unit anti preman polisi Afika Selatan. Gambar : livereport.co.za
unit anti preman polisi Afika Selatan. Gambar : livereport.co.za
Sesuai dengan keberadaan preman di mana-mana yang memiliki sifat khasnya dan memperoleh penghasilan melalui cara memaksa maka usaha mengendalikan preman pun telah ada di negara manapun termasuk di negara kita dari dahulu hingga sampai saat ini.

Wajar pada akhirnya sosok ini menyandang sifat peyoratif, yakni hal-hal yang bersifat merendahkan atau menghina sehingga pengertian preman pun menjadi sangat terpolarisasi ke segala bidang termasuk pada bidang mata pencaharian seorang preman. 

Berdasarkan mata pencahariannya preman adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari hasil pemerasan pada orang (kelompok) lain.

Terkait dengan cara memperoleh penghasilannya preman pun kini banyak yang sudah "cerdas". Membentuk organisasi terutama organisasi kemasyarakat (ormas). 

Dengan adanya badan hukum, payung organisasi dan legalitasnya para preman yang bernaung di dalamnya dapat "menyalurkan" misi mulianya. dari hobi kumpul-kumpul hingga mendapatkan penghasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun