Akhirnya lambat laun saya terpaku dan terpukau hanya di Kompasiana.
Kata orang, diatas langit ada lagi langit memberi perumpamaan agar jangan seperti katak di bawah tempurung. Lihat lah keluar untuk cari perbandingan.
Saya pun melakukannya untuk membandingkan dengan website sejenis yang menyediakan laman "jurnalis warga" atau citizen Journalisme.
Saya sudah coba hingga 5 penyedia blog jurnalis warga tapi saya tak betah di sana. Bahkan ada penyedia laman yang akan membayar setiap artikel kita dengan mekanisme tertentu tapi saya tak betah di sana. Kompasaiana bukan sekadar bloging biasa, #BeyondBlogging.
Salah satu web terkenal bahkan menyediakan monetize tapi suasananya sangat hingar bingar dengan tampilan yang benar-benar bikin sakit mata melihat Threads yang diulang-ulang dan komen yang dikutip berulang dengan simbol-simbol yang lebay kesannya.
Akhirnya saya memilih tetap di sini dan betah bersama Kompasiana. Teman-teman Kompasianer pun sering bertegur sapa.
Meski isi tulisan tidak dibacapun tidak mengapa. Komentar dan rating-nya sudah ikut membantu meramaikan lapak saya rasanya.
Meskipun berjauhan (kadang ada Kompasianer Luar Negeri) pun terasa dekat. Dan mereka sangat memahami kapasitas dan kemampuan setiap penulis dengan talenta dan minat masing-masing.
Rasanya setiap penulis sangat memahami kemampuan menulis masing-masing sesuai bidang. Setiap penulis dan pembaca saling melengkapi. Ada yang tidak kita ketahui lantas jadi tahu dari paparan seorang penulis yang dalam meski tendesius karena posisinya bukan pewarta (wartawan) tapi bloger atau jurnalis warga.
Admin pun kesannya ramah tamah (bukan remeh temeh). Beberapa admin kadang chat via WA dan pernah sekali bertemu admin di sebuah kota dalam jumpa bloger nagngkring di kota Banda Aceh.
Pernah suatu ketika ditelpon admin meminta kepastian apakah bisa hadir undangan bapak Presiden Jokowi di Jakarta. Tapi karena suatu hal dengan berat hati saya terpaksa menolaknya hingga menyesal rasanya menolak undangan istimewa itu pada saat itu karena situasi pekerjaan saya sedang kacau balau saat terima undangan tersebut.