Strategi ketiga adalah mendesak bahkan menghancurkan milisi Kurdi Suriah jauh ke dalam wilayah Suriah agar milisi itu terjepit antara Turki dan Suriah. Dalam posisi tertekan dari Turki mau tak mau SDF harus berperang melawan tentara Suriah (SAA) di kawasan dalam Suriah.
Strategi keempat adalah membebaskan tahanan ISIS yang ditampung di sejumlah lokasi atau kem pengungsi dalam kawasan SDF. Sampai saat ini terdapat 115.350 orang ISIS dan keluarganya yang ditahan oleh SDF dan AS dalam 9 lokasi penampungan.
Jika setiap petempur ISIS memiliki 1 istri dan 2 anak maka setidaknya terdapat 32 ribuan petempur ISIS yang ditahan oleh SDF.
Mengapa ini penulis masukkan ke dalam salah satu strategi karena telah disebutkan oleh Gedung Putih dalam pernyataannya saat pengumuman penarikan diri AS dari kawasan tersebut dimana salah satunya mengingatkan masalah tahanan ISIS dikawasan tersebut menjadi tanggung jawab Turki.
Berdasarkan pola serangan konvensional diterapkan Turki dan strategi di atas tampaknya aksi Turki tidak akan berlangsung lama meskipun dunia sempat dibuat terkesima dan terpana, tampaknya Turki cuma ingin mencapai sebatas 4 strategi di atas.
Persiapannya telah matang dan telah ada semacam konsesus dengan Rusia sehingga Turki bergerak cepat mewujudkan strategi tersebut.
Selain itu Turki musti menjamin eksistensi pemerintahan rezim Bashar al-Assad walaupun tidak diperlihatkan pada umum. Hal ini tercermin dari sikap kalem Rusia menyikapi "gerahnya" Erdogan.
Di sisi lain pemerintah Suriah belum mau menerima permohonan SDF untuk sama-sama menghadapi agresi Turki juga menjadi salah satu indikator adanya konsesus antara Rusia-Turki.
Meski demikian bukan Turki namanya jika tidak punya strategi di balik strategi. Banyak rumor telah berkembang tentang adanya ambisi pebisnis Turki yang telah lama mengincar kawasan eksotis yang sedang dikuasai SDF tersebut.
Jika strategi di atas tercapai tinggal "selangkah" lagi Turki dan pebisnisnya mewujudkan impian lama, yakni menghubungkan jalur pipa minyak dan gas dari UEA atau Arab Saudi melewati Irak terus masuk ke kawasan Suriah terus masuk ke Turki hingga berlabuh di pantai pelabuhan ekspor Iskanderun untuk konsumsi Eropa timur.