Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Drone Fotros, "Siluman" Penyerang Kilang Minyak Saudi?

25 September 2019   13:05 Diperbarui: 25 September 2019   14:23 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Conflict Armament Research (CAR) documents.

Drone yang mampu terbang jauh dengan teknologi terbaik dan mumpuni dilengkapi dengan ciri-ciri sistem persenjataan yang menyerang fasilitas Saudi Aramco lebih mengarah drone jarak jauh. 

Dari beberapa yang ada dalam famili drone Iran dugaan paling kuat mengarah pada "FOTROS" buatan Aviation Industries Organization (IAIO) Iran.

Berdasarkan informasi dari  militaryfactory.com Fotros diproduksi oleh Iran pada pertama sekali pada Nopember 2013 ini punya beberapa kelebihan sebagai berikut:

  • Memiliki ketinggian terbang maksimal 7,6 km dan daya tahan terbang 30 jam
  • Jangkauan jelajah 2.000 km dengan kecepatan 215 perjam dan kemampuan menghindar deteksi radar lawan yang baik
  • UCAV (Unmanned Combat Aerial Combat Vehicle) disetiap sayapnya terpasang ATGM (misil anti tank) atau senjata mematikan dengan presisi tinggi lainnya seperti bom berpandu laser dan rudal. Spesial untuk serangan darat dan menjadi koordinator dalam Close-Air Support (CAS).
  • Dilengkapi kamera TV CCD dan sistem IR Charge (Flare); Panduan dan sistem kontrol Shahid Noroozi dan peralatan nightvision.

Tampaknya (dugaan) drone inilah yang telah menimbulkan tanda tanya Arab Saudi, AS, Eropa (barat) bahkan dunia. Permasalahannya dari arah manakah benda siluman itu  dilepaskan. Dari Iran, Yaman, Irak atau Suriah.

Dari manapun ditembakkan setidaknya Iran telah membuka mata barat begitu besar kerugian akibat dampak perang meski dilakukan oleh alat pernag yang tidak semahal misil anti misil Patriot atau S300, S400 dan sebagainya.

Pesan lainnya pada AS (barat termasuk Israel) bahwa Iran dapat melakukan serangan terukur dan sangat akurat ke seluruh target dan pangkalan musuhnya. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan menembak jatuh RQ-4A Global Hawk drone  seharaga $220 juta AS di atas selat Hormuz pada 20 Juni lalu.

Peristiwa di atas juga membuat kita mengenang kembali "pembajakan" Spy Drone "Sentinel" canggih AS yang sedang terbang di atas angkasa Iran pada  Desember 2011 lalu diturunkan ke pangkalan Iran oleh sistem jammer radar dan anti drone milik Iran.

Tampaknya perang masa depan telah memasuki fase yang menentukan pentingnya armada drone. Khayalan dalam film-film fiksi dan novel perang puluhan tahun lalu tentang "pasukan drone" bukan sebuah impian tapi kenyataan.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun