Alan mempublikasikan ke Chan4 enam lembar notes tulisan tangan (surat) ditulis pensil dari BT. Alan juga memperlihatkan amplop resmi dari New Zealand serta tanggal ia terima surat tersebut. Aksi inilah yang "menampar" pemerintah New Zealand rasanya.
Menurut informasi BT telah mengirim 8 surat. Sebanyak 6 surat telah terkirim kepada orang (tujuan) yang sedang dirahasiakan. Hanya ada 2 surat yang belum sempat dikirimkan dan itu sudah ditahan oleh petugas keamanan Selandia Baru.
Penjara ini dikenal dengan sebutan "Paremoremo Prison" karena terletak di dataran tinggi Paremoremo, memiliki tingkat pengamanan tertinggi, mampu menampung 650 napi terdiri beberapa blok.
Pada salah satu blok (D) setiap napi dijaga oleh 3 sipir. Selain sebaran kamera CCTV yang optimal penjara ini dipagari tembok beberapa lapis untuk mencegah napi melarikan diri.
Menteri Pemasyarakatan Selandia Baru, Kelvin Davis mengakui kecolongan. Ada yang tidak beres dan telah terjadi kesalahan. Tapi ia mengakui surat yang lolos hanya 2 saja.
Meski demikian ia berjanji akan menangguhkan hak-hak surat Tarrant di masa akan datang. Ia juga menyampaikan telah menerima permohonan maaf dari pihak berkompeten dari "jebolnya" sistem keamanan di penjara ternama tersebut.
Masyarakat Selandia Baru tidak habis pikir bagaimana Tarrant dapat melakukan hal itu dari penjara yang terkenal keras dan paling tangguh di negara mereka.
Jurubicara oposisi di Parlemen. Davitt Bennet mempertanyakan bagaimana mungkin penjahat yang dituduh sangat kejam dalam sejarah Selandia Baru itu dapat berkirim surat di penjara yang memiliki tingkat keamanan paling maksimum di Selandia Baru. Benar-benar mengerikan bagi New Zealander, katanya.
Menanggapi hal itu, Perdana Menteri NZ, Jacinda Ardern menyatakan memiliki perasaan yang sama sedang dihadapi warganya. "Masalah tersebut telah dijelaskan oleh Menteri Pemasyarakatan. Davis telah menyatakan bersalah dan menyamampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut," ungkapnya.
Di sudut lain, Hazim al-Umari dari Irak, orang tua Hussein yang jadi korban dalam peristiwa pembantaian Tarrant menilai bahwa pengadilan Christchurch sangat memprihatinkan.