Lima kendaraan termasuk milik Faylaq al-Sham yang "mengawal' rombongan tersebut hancur. Tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka diantaranya adalah komandan Faylaq al-Sham tewas (sumber twitter.com). Media Turki menyebutkan 3 yang tewas adalah warga sipil.
Semangat dan integritas petempur SAA dan milisinya kini sedang membaik dari sejak awal 2019, terlebih lagi setelah sukses merebut Tel Mallah pada akhir Juli lalu kondisi SAA rasa percaya diri dan kekompakan berada dalam performa terbaik. Kondisi itu memberi keuntungan SAA meraih sukses di berbagai front lain dengan gemilang.
Jika Khan Shaykhun benar-benar telah dikuasi 100% oleh SAA maka itu adalah kemenangan tertinggi kedua pernah diraih setelah merebut Aleppo 2 tahun silam.
Serangan SAA tampaknya belum berhenti sampai di situ. Usaha merebut kawasan di sekitar Khan Shaykhun masih berlanjut. Tampaknya kota Al-Tamane di timur Khan Shaykhun tinggal menunggu waktu akan terhubung dengan Khan Shaykhun.
Mengacu pada pola dan karakter serangan SAA selama ini dan pasokan logistik dan petempur masih segar (fresh) berada di arah utara jalur M5 highway maka strategi Suriah tampaknya akan mengarah ke utara. SAA akan konsolidasi kembali jika sudah mencapai desa Khrifat Babulin 5 kilometer dari posisi saat ini ke arah Ma'arr Hitat lokasi terakhir tempat dua konvoi besar Turki kini "berhenti" di sana.
Meski berhenti di kota itu tampaknya distribusi logistik, peralatan tempur dan petempur segar bisa jadi dipecah keberbagai kawasan barat dan timur Ma'arr Hitat termasuk pasokan untuk fron di depan kota Khan Shaykhun yang baru dikuasai hampir sepenuhnya oleh SAA hari ini.
Mevlut Cavusoglu, Menteri luar negeri Turki menanggapi aksi Suriah, "Turkey will not withdraw from TAF’s observation points especially Morek No9 OP," sebagaimana dikutip dari akun twitter salah jurnalis Middle East News Agency. Dari Istanbul Cavusogolu juga mengancam agar Suriah jangan coba-coba bermain api (terhadap Turki).
Di tempat terpisah dari Moskow Menteri luar negeri Rusia Lavrov mengingatkan -entah untuk siapa- bahwa pasukan Rusia ada di Idlib. Rusia akan mengambil langkah tegas (merespon) terhadap apapun yang menargetkan pasukannya di sana.
Pertempuran di Suriah khususnya di fron Idlib belum berhenti. Berbagai taktik adu intrik strategi dan politik terus bergulir di sana. Apapun bentuk dan polanya kita telah disuguhi aneka pengetahuan dari konflik tersebut.
Salah satu yang terpenting adalah melihat bagaimana daya tahan pasukan pemerintah menjaga dan mempertahankan "kapal" negara yang telah dibocori disana sini oleh berbagai sebab, tertama akibat insurgensi, pemberontakan, perpecahan bangsa atas nama agama dalam perang asimetris.
Dari sana juga kita dapat belajar bagaimana pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan sehingga tidak mudah dipecah belah untuk alasan dan tujuan yang sesungguhnya ditunggangi kepentingan proksi semata.