Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inilah Kemenangan Turki di Utara Suriah

14 Agustus 2019   07:15 Diperbarui: 14 Agustus 2019   15:22 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Turki masa kekaisaran Usmaniyah terakhir (Mehmed VI) dan Peta TUrki Modern (Kemal Ataturk) sesuai perjnajian Lausanne 1923. Gambar : kolase penulis dari sumber : trtworld.com dan forum.termometropolitico.it

Kantor berita ANF (milik PKK, Kurdi Irak) menilai bahwa langkah penguasaan "jalur sutera" di atas adalah tahap pertama strategi  pendudukan Turki terhadap Suriah utara. Tahap ke dua atau ke tiga (selanjutnya) adalah menghubungkan Kirkuk ke Deir Ezzor hingga ke laut Mediterania.

Jika benar apa yang dituduhkan McGurk dan kantor berita ANF di atas bisa jadi pada akhirnya Turki tampil sebagai pemenang dalam konflik Suriah, apalagi jika AS siap memberikan "lampu hijau" pada Turki. 

Atas nama (alasan) sekutu, mitra kerjasama atau perjanjian bagi hasil atau anggota NATO bisa saja AS memberi "hak" pengelolaan pada  Turki dengan syarat-syarat tertentu.

Akan tetapi pada saat ini AS baru memberi hak pada Turki sebatas kerjasama disebutkan di atas. Jika AS lengah (pura-pura lengah) bisa jadi Turki memang  pemenangnya. Rusia, Iran, Suriah bahkan SDF sendiri cuma bisa gigit jari menonton sukses Turki mewujudkan impiannya atas "rekomendasi" AS.

Cita-cita memperluas wilayah dengan alasan safe zona, security zona atau buffer zona pun setahap demi setahap menjadi nyata. Setidaknya impian membuka jalur pipa minyak dari Irak ke pelabuhan di pantai Mediterania makin jelas wujudnya.

Mungkinkah itu sebabnya Turki seperti mengalah di Idlib, membiarkan Rusia, Iran dan Suriah menikmati kemenangan signifikan di berbagai front di Idlib sejak 2 minggu terkahir.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun