Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Rizieq "Cerdik" Paksa Pemerintah Terimanya Kembali

11 Juli 2019   06:30 Diperbarui: 11 Juli 2019   20:20 9182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Rizieq diperiksa oleh Subdirekorat Fiskal, Moneter, dan Devisa Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, terkait ucapannya soal gambar palu arit di logo Bank Indonesia dalam lembaran uang rupiah. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Jika itu terjadi (ke negara ketiga) tampaknya pemerintah Indonesia tidak mengambil pusing. Justru pemerintah Indonesia menjadi pusing jika Habib pulang ke Tanah Air karena di satu sisi pemerintah harus tegas menegakkan kedaulatan dan kepastian hukum bagi dan pada siapapun yang melanggarnya

Di sisi lain, pelanggaran hukum yang dituduhkan pada HRS memaksa entitas lain yang merasa telah dilecehkan akan menuntut tokoh tersebut agar diadili demi keadilan dan tegaknya supremasi hukum.

Terlihat betapa dilematisnya pemerintah menerima atau menolak kepulangan HRS ke Tanah Air. Oleh karenanya ketika muncul isu tentang rencana kepulangannya akibat overstay, denda dan rekonsiliasi nasional  sikap pemerintah (dalam hal ini Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko) kurang semangat terhadap rencana  HRS tersebut.

"Ya pulang sendiri saja. Kalau enggak beli tiket, tar baru gua beliin," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 Juli 2019, ujarnya sebagaimana dikutip dari sini.

Sementara itu, Arya Sinulingga juru bicara Tim Kaampanye Nasonal (TKN) Jokowi- Ma'ruf memberi keterangan "Habib Rizieq itu kan tidak pernah diusir dari Indonesia, dia itu ya pergi sendiri, kalau mau pulang, ya pulang aja, enggak ada masalah kok," katanya.

Berdasarkan situasi dan kondisi di atas, tampaknya penyikapan yang diambil pemerintah adalah:

  1. Meski dilematis dan kurang bergairah pemerintah terpaksa menerima kedatangan HRS
  2. Meski sifatnya bukan barter apalagi tekanan dari Prabowo kepulangan HRS menjadi salah satu skala prioritas terlaksananya rekonsiliasi.
  3. Meski diterima kepulangannya dengan catatan ada niat baik HRS mengubah mainstraimnya dalam beberapa sikap kontroversial yang telah menjeratnya secara hukum.
  4. Mempertimbangkan statusnya sebagai tokoh masyarakat, ulama dan punya simpatisan atau pengikut massal tampaknya kehadiran HRS kembali di Indonesia akan diterima
  5. Pemerintah akan memilih konsep win-win solution demi terciptanya iklim stabilitas politik, hukum dan keamanan guna menggulirkan roda perekonomian pemerintahan Jokowi Jilid 2.

Pemerintah mungkin akan mengambil jurus selamat daripada menghabiskan energi memikirkan manuver politik HRS, terpaksa harus menerima kepulangannya dengan catatan harus ada perubahan cara dan pandangan HRS terkait berbagai tindakan kontroversial yang telah didakwakan padanya.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun