Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dari Abu Dhabi ke Zagreb Menangkan Jokowi

20 Mei 2019   20:09 Diperbarui: 20 Mei 2019   20:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Foto/Suasana Pemilu di Prancis/Dok. PPLN Prancis. CNBC Indonesia

Selama ini sedikit sekali evaluasi pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dari Luar Negeri (LN) tempat hampir  800 ribu ekspatriat Indonesia telah ikut serta berkontribusi memilih calon Presiden (capres) pujaannya masing-masing. Terlepas dari tuduhan curang atau bersih pelaksanaannya dari Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) hingga ke Zagreb (Kroasia) kita dapat melihat "warna-warni" informasi dari 130 kota negara melalui hasil perhitungan suara Pilpres 2019.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang penulis ambil dari data KPU per 20 Mei pada pukul 00.05 khusus Tempat Pemungutan Suara (TPS) Luar Negeri tinggal beberapa negara (negara bagian) saja yang belum masuk ke KPU, misalnya New York, San Francisco, Tokyo, Caracas dan Vancouver (Kanada).

Sebelum kita melihat "warna-warni" itu mari simak tabel berikut  ini :

Olah data pribadi berdasarkan data mentah dari KPU 20 Mei 2019
Olah data pribadi berdasarkan data mentah dari KPU 20 Mei 2019
Beberapa informasi mungkin menarik dari tabel di atas adalah:

Pembeda warna untuk paslon 01 dan 02 semata-mata untuk memperindah tabel dan menonjolkan perbedaan atau menitik beratkan perhatian saja. Secara keseluruhan perhitungan suara di TPS LN disebut di atas terlihat paslon 02 (biru) mengumpulkan 217.729 suara, sedangkan paslon 01 (merah) meraup 558.423 suara. 

Dokumen pribadi abanggeutanyo. Dari pengolahan data KPU per 20 Mei 2019
Dokumen pribadi abanggeutanyo. Dari pengolahan data KPU per 20 Mei 2019
Dari diagram di atas, paslon 01 memperoleh 72% sedangkan paslon 02 memperoleh 28% suara yang tersebar di 130 kota negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Menariknya lagi adalah, kota - kota yang "dikuasai" paslon 02 dalam kategori negara-negara mayoritas berpenduduk muslim ada 11 negara atau 15 kota kategori mayoritas Muslim yang memenangkan paslon 02 yaitu : Uni Emirat Arab; Jordania; Turki (seluruh kota); Senegal; Suriah; Qatar; Pakistan (semua kota); Arab Saudi (semua kota); Mesir; Sudan; Yaman dan Libya. 

Dalam kategori negara mayoritas muslim tersebut paslon 02 unggul dengan memperoleh 28.117 suara, mengalahkan suara paslon 01 secara signifikan yang cuma memperoleh 13.056 suara.

Jika paslon 02 menang di sejumlah negara muslim disebut di atas, paslon 01 juga menang di sejumlah negara dalam kategori mayoritas muslim lainnya yaitu : Aljazair; Kazahstan. Irak, Brunai, Lebanon, Bangladesh, Dubai, Malaysia (seluruh kota); Afghanistan; Kuwait; Maroko, Bosnia dan Iran dengan suara 269.809 suara. Sementara paslon 02 cuma memperoleh 139.311 suara. 

Jika Malaysia dan seluruh kotanya dikeluarkan dari perhitungan di atas maka paslon o1 memperoleh 12.410 suara dan kubu 02 memperoleh 6.543 suara.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Dokpri abanggeutanyo
Dokpri abanggeutanyo
Paslon 01 boleh jumawa, menang di seluruh negara tanpa menyisakan satu pun kota atau negara pada paslon 02. Kecuali Tunisia, ibarat permainan catur hasilnya" remis." Kota lain seperti Tokyo, New York, San Francisco, Caracas dan Vancouver masih belum bisa dihitung karena -menurut KPU- datanya belum masuk juga (entah tidak tau "caranya pulang" ke tanah air atau kenapa?)

Di luar kategori negara mayoritas Muslim, paslon 01 menang di 98 kota negara berpenduduk mayoritas non muslim. Pasangan 01 memperoleh 275.972 suara, sedangkan paslon 02 memperoleh 50.519 suara. Jumlah yang diperoleh paslon 02 ini jauh di bawah perolehan suara di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim (paslon 02 memperoleh 139.311 suara.

Berdasarkan warna-warni kalah dan menang paslon 01 dan 02 di atas, dapat disimpulkan bahwa :

  • Kubu 02 menang di 15 kota atau 11 negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Sedangkan kubu 01 menang di 17 kota  atau 13 negara berpenduduk mayoritas muslim.
  • Pemilih di Malaysia punya peranan penting bagi ke dua paslon menambah suara di negara berpenduduk mayoritas muslim. Tanpa pemlih Malaysia kedua paslon kurang signifikan memperoleh suara dalam katagori negara mayoritas muslim.
  • Tanpa memasukkan Malaysia paslon paslon 02 memang unggul dari paslon 01. Sebaliknya, jika Malaysia dimasukkan dalam kategori negara mayoritas Muslim maka perolehan suara paslon 01 menjadi 269.809 suara mengalahkan paslon 02 dengan perolehan 139.311 suara.
  • Di luar kategori negara mayoritas muslim, paslon 01 menang telak di seluruh dunia. Di 98 kota negara Paslon 01 mengalahkan paslon 02 di sejumlah negara atau kota diluar negara mayoritas Muslim.
  • Selain menang di sejumlah negara muslim, paslon 01 juga menang di negara non muslim dengan perolehan suara nyaris seimbang di negara mayoritas muslim dengan negara non muslim. Sedangkan paslon 02 tidak berdaya di negara-negara non muslim.
  • Kontribusi pemilih di seluruh kota Malaysia mampu menambah suara hingga 262.000-an untuk paslon 01 dan 133.00 an suara untuk paslon 02. Terlihat peranan ekspatriat Indonesia di negeri jiran ini sangat strategis sekali.
  • Dari seluruh data di atas tampaknya paslon 01 telah menang  secara keseluruhan. Terlepas proses pelaksanaannya seperti apa fakta dalam angka dan data di atas memperlihatkan paslon 01 (Jokowi - Maa'ruf) sebagai pemenang di TPS Luar Negeri.

Khusus perimbangan kekuatan negara mayoritas muslim yang memenangkan paslon 1 dan paslon 2 tampaknya ada keunikan tersendiri diantara kelompok pemenang Jokowi dan kelompok pemenang Prabowo. Meski ada keunikan tersendiri tidak berarti dapat menjadi representasi negara bersangkutan mendukung pasangan 01 atau pasangan 02, sebab yang memilih adalah ekspatriat Indonesia di sana.

Tentu saja JIKA paslon 01 (Jokowi) menang dalam pengumuman 22 Mei 2019 nanti negara yang bersangkutan juga tidak melibatkan diri secara terbuka atau tertutup menumpahkan kekecewaannya..

Selamat berasumsi jika berkenan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun