Jujur saja sangat sulit menentukan atau merekomendasikan lokasi wisata dimana paling tepat dibulan puasa karena negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia ini memiliki kekayaan sejarah dan budaya Islam sangat berlimpah dan mempunyai keunikan tersendiri. Namun demikian karena musti merekomendasikan atas beberapa pertimbangan berikut saya rekomendasikan satu destinasi wisata religi saja kepada rekan pembaca budiman, yaitu destinasi wisata religi ke Banda Aceh.
Anda ingin menikmati dan merasakan nikmat dan ketenangan berpuasa dalam suasana khusyuk? Anda bisa berkunjung dan menetap beberapa hari di kota Serambi Mekkah, tepatnya di Banda Aceh. Di kota ini Anda dan keluarga bisa menikmati suasana berpuasa tanpa hingar bingar deru kendaraan dan suara petasan atau suara-suara yang mengganggu ketenangan dalam beribadah.
Aroma dan aura bulan puasa sangat kental. Kemana-mana Anda berkunjung di seluruh Aceh yang terlihat adalah suasana tenang dan damai yang susah dilukiskan dengan kata-kata. Tidak ada warung dan restoran buka secara terbuka atau setengah, jika pun ada sangat terjaga kerahasiannya dan akan berurusan dengan Polis Syariah di kota itu (Wilayatul Hisbah).
Sebelum shalat Dzuhur Anda dan keluarga bisa berselfi ria menikmati nuansa modern di pelataran Masjid yang dibangun pertama sekali pada 1612 masih beralaskan tanah keras pada saat itu, kini dilapisi marmer impor layaknya mesjid besar lainnya di tanah air dan masjid - masjid di besar di jazirah Arab.
Anda bisa menikmati suasana syahdu di dalam masjid yang bernuansa klasik mengingatkan suasana awal masjid itu dibangun sebelum dibakar beberapa kali oleh Belanda dalam perang Aceh.
Di sudut kanan dekat pintu masuk masih terdapat saksi sejarah berupa sebuah pohon Geulumpang tempat tewasnya Major Jenderal Johan Harmen Rudolf Kohler saat ingin merebut masjid tersebut dalam perang pada 14 April 1873. Pohon itu diberinama oleh Belanda seabgai pohon "Kohler Boom."
Air tempat berwuduhuk berlimpah, sound sistemnya lembut dan empuk. Tersedia juga AC dan kipas angin membuat kita shalat di sana sangat terasa teduh meski berada di siang hari di tepi pantai yang paling menyeramkan akibat amukan Tsunami paling ganas pernah ada dalam dunia modern.
Tidak jauh dari Banda Aceh, tepatnya di Aceh Besar, juga ada sebuah masjid yang masih dapat berdiri kokoh meski dindingnya hampir ambrol semua du bagian barat (arah datangnya air laut). Masjid itu masih berdiri diantara hamparan dataran yang gersang dan rata disapu Tsunami saat itu, yaitu masjid Rahmatullah di pantai Lampuuk, Aceh Besar.
Kini masjid Rahmatullah telah bersolek. Di salah satu sudut masjid itu sengaja masih disimpan sisa-sisa kerusakan akibat Tsunami untuk menjadi saksi bisu peristiwa yang hampir merobohkan masjid tersebut belasan tahun lalu.