Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menu Anti Ribet Hadapi Kondisi "Sahur Darurat"

13 Mei 2019   14:14 Diperbarui: 13 Mei 2019   14:17 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : kaltimtribunnews.com dan lestariweb.com

Bangun sahur adalah salah satu hal yang paling berat bagi sebagian orang termasuk penulis. Terlebih lagi jika telat tidur malam akibat suatu hal terpaksa tidur telat misal pukul 12.00 atau pukul 1 dinihari. Tanpa terasa pukul 03.00 dikejutkan untuk bangun sahur. Bisa dibayangkan betapa berkunang-kunangnya mata melihat jam Anda menunjukkan pukul 03.00 atau 3.30 atau jam seberapapun menandakan aktifitas sahur Anda dimulai.

Tapi bagaimana jadinya jika kita kita atau ibu-ibu dihadapkan pada kondisi darurat yaitu cuma punya waktu 40 -30 menit menyiapkan sahur untuk keluarga. Pilihan menu cepat saji seperti apa yang perlu dilakukan dengan catatan #anti ribet, cepat, sehat dan hemat.

Bagi yang bangun lalu cuma bisa santap sahur masih mendingan, bagaimana jika ibu-ibu yang mengalami kondisi di atas dan terjadi beberapa kali selama bulan Ramadhan, wah bahaya berdampak "sistemik"  pada keluarga nikh. Bisa-bisa satu keluarga tidak sahur karena ibu yang setia tak sanggup lagi mencari di mana bawang, cabang, gula, air panas, saos, garam dan sebagainya dalam kondisi berpacu melawan waktu imsak.

Nah jika ibu-ibu mengalami kondisi seperti di atas, tips berikut mungkin sudah diketahui tapi tak apalah penulis ulangi untuk mengingatkan kembali. Berikut beberapa menu yang bisa disajikan secara cepat dan sehat dan hemat dalam kondisi darurat akibat berpacu melawan Imsak.

Jadi ada 3 (tiga) hal dalam mempertimbangkan sajian cepat dalam kondisi Sahur darurat, yaitu :

(1). Cepat saji #antiribet; (2). Sehat, (3). Hemat

Bagi keluarga yang berkecukupan mungkin tidak masalah dengan faktor Hemat. Tapi kita berada pada kondisi umum saja yaitu dalam kondisi keluarga pas-pasan sehingga perlu mempertimbangkan 3 (tiga) faktor sekaligus dalam menyiapkan sahur darurat. Beberapa pilihannya adalah :

Tumis Touge. Dengan catatan tougenya sudah bersih dari akar dan sudah disimpan dalam lemari pendingin. Jadi ibu-ibu hanya perlu potong irisan cabe merah, bawang dan pelengkapnya. Bumbu tumis ditambah air, taburin tauge Anda kedalamnya. Tak sampai 3 menit angkat. Sudah jadi. 

Bagi yang tidak suka tahu bisa diganti irisan bakso. Biasa anak-anak ambil semua baksonya, orang tua ditinggalin touge dan kuahnya aja, hiiks...

Sambil menantikan tauge matang, ibu-ibu bisa nyiapin Energen serial kesukaan anak-anaknya atau suaminya. Jika tidak ada yang suka dengan makanan fast food itu bisa nyiapin minuman teh manis atau kopi bagi keluarga yang menyukainya.

Alternatif lain adalah Tempe Bacem. Dengan catatan tempenya sudah jadi tinggal goreng saja. Tidak sampai 4 menit sudah siap disajikan.

Gambar : kaltimtribunnews.com dan lestariweb.com
Gambar : kaltimtribunnews.com dan lestariweb.com

Alternatif lain adalah Mie goreng atau Mie kuah dari mie instan bagi anak-anak yang rewel tak doyan tempe atau touge di atas.

JIka ada keluarga tidak suka dengan satu pun pilihan di atas coba siapkan sosis yang berkualitas. Sosis diiris atau digoreng bulat-bulat. Dari saat memanaskan minyak hingga matang cuma perlu waktu 10 menit udah bisa disantap.

Gambar ; dapurkobe.co.id
Gambar ; dapurkobe.co.id

Telur dadar atau mata sapi termasuk paling banyak penggemarnya. Ibu-ibu yang berpacu melawan waktu imsak bisa memilih alternatif ini. Tak perlu dijelaskan bagaimana cara memasak mata sapi, yang jelas tidak pake acara bawa sapi segala ke ruang dapur untuk dimintai matanya, hehehehee..

Udang kecil-kecil mentah yang sudah dikupas (dibersihkan) juga cocok dijadikan menu sahur darurat. Udang kecil-kecil tidak terlalu mahal jadi bisa disiapkan sebagai cadangan darurat jika sahur. Menggoreng udang (kecil-kecil) tidak perlu waktu lama asalkan tidak dibikin udang tempura. Aroma sedapnya bisa menambah nafsu makan sahur. Jika masih ada tinggal sambal semalam panasin aja buat nemenin si udang nan seksi itu.  Mata yang tadinya melek merem bisa terobati dengan hadirnya aroma udang. Tentu saja ini berlaku bagi yang tidak kena pantang udang.

Sumber gambar : lifestyle.sindonews.com
Sumber gambar : lifestyle.sindonews.com

Sebetulnya makanan ikan saos dalam kaleng (Sarden) juga bisa dijadikan alternatif, cuma masalahnya saosnya masih terlalu asam bagi sebagian orang meskipun telah dicampur dengan air untuk mengencerkannya. Selain itu karena sarat dengan bahan pengawet maka ikan kaleng tidak cocok dimasukkan dalam klasifikasi sahur darurat yang sehat meskipun hemat dan cepat.

Tumis Brokoli campur udang kecil dan ditaburi irisan wortel sebetulnya sangat pas, tapi masalahnya lama sekali. Belum lagi memasaknya karena wortel tergolong lama matang sehingga meski sehat dan kurang hemat tapi waktunya tidak bisa singkat. Dikhawatirkan makanannya baru siap disajikan keburu azan berkumandang, kasihan ibu-ibu sudah berjang keras berjuang memanjakan keluarganya apa daya makanannya tidak ada sentuh karena keburu terlambat. Malah si kecil nimpali ibunya yang sedang melepas ngos-ngosan, "mamah sih lama masaknya..." Glek-glek terpelongi rasanya mendengar celotehan anaknya yang lucu gak ngerti jalan cerita cuma bisa komentar aja..hehehehe..

Pilihan mana yang anda inginkan resepnya tergantung di tangan masing-masing saja, karena selain karena penulis tidak pintar masak sehingga tidak ada resep khusus, juga untuk menghemat panjang kali lebar artikel ini, hehehee.

Pada akhirnya penulis mengingatkan perlu persiapan seadanya dalam lemari pendingin misalnya beberapa bungkus mie instan, telur, cabe, bawang dan udang. Selebihnya tergantung pada selera masing-masing asalkan lemari pendinginnya masih kuat dan sabar terima "penghuninya."

Jika seluruh alternatif menu cepat sajai dalam kasus sahur darurat terlalu berat dihadapi oleh sebagian ibu-ibu karena masalah tertentu misal kurang sehat atau masalah keluarga sangat berat, makanan yang tidak habis semalam saat berbuka bisa dipanasin buat menemani sahur darurat.

Semoga kita semua tetap semangat dan kuat menikmati sahur karena dalam sahur bukan sekadar menambah energi selama beberapa jam setelah sahur hingga pagi tetapi ada berkah dalam sahur sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. Mengatakan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sahurlah kamu sekalian, karena di dalam sahur itu ada berkahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik ra.).

Salam semangat sahur..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun