Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Teror Sri Lanka dan Islamphobia

23 April 2019   20:12 Diperbarui: 24 April 2019   11:50 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang penyidik tengah memeriksa lokasi ledakan bom di dalam sebuah gereja di Negombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). Setidaknya 207 orang tewas dalam serangan bom di Sri Lanka. (REUTERS/STRINGER)

Berdasarkan informasi terkini pihak berwenang Sri Lanka telah mengindentifikasi 3 nama pelaku dan berasal dari warga Sri Lanka sendiri yang disebutkan sebagai kelompok ekstremis setempat, Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) atau National Thowfeek Jamaath. (Sumber : metro.co.uk.)

Entah benar atau tidak serangan itu dilakukan oleh kelompok muslim garis keras NTJ, nyatanya media sosial sedang gencar-gencar menyebar issu sensitif tersebut. Kondisi ini menyebabkan munculnya aroma Islam phobia di Sri Lanka berupa intimidasi dan hasutan-hasutan untuk melakukan balas dendam. 

Meski otoritas terkait Sri Lanka telah melarang warga di media sosial menyebar informasi bernada menghasut dan  sara apa daya dampaknya telah menyasar ummat Islam yang sesungguhnya telah merebak sejak awal tahun 2019 sangat luar biasa. Pada bulan Maret 2019 saja sebuah masjid utama di kota Welidika pinggiran Kolombo telah dibakar oleh keliompok garis keras budha Shinala, dihadapan aparat kemanan, tulis Republika

Hasutan juga coba menyasar ke Indonesia akibat munculnya hoaks di medsos. Entah bagaimana cara dan muasalnya, Insan Seelavan awalnya dikira sebagai "Ihsan Setiawan." Mengacu pada nama itu orang-orang langsung mengira WNI. Untuk itu telah dibantah oleh Kedubes RI di Kolombo.

Sesungguhnya amat banyak yang ingin penulis ungkapkan bagaimana dilematisnya orang muslim di seluruh dunia pada situasi begini. Namun momennya tidak tepat karena fokusnya saat ini adalah pada saudara-saudara kita yang telah menjadi korban oleh aksi teroris yang mengatasnamakan (dituduh) muslim sehingga penulis merasa tidak tepat mengutarakan hal terebut.

Akibat peristiwa teror Sri Lanka 310 jiwa telah melayang, pantas semua orang mengutuknya termasuk orang muslim sendiri mengutuk aksi biadab itu. Semoga para korban telah damai dan tenang di sisi Tuhan yang Maha Kuasa.. Doa dan belasungkawa kami untuk Anda semua..

Salam perdamaian dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun