Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenali Cara "Produksi" Hoaks agar Tidak Terpapar Hoaks

21 April 2019   02:42 Diperbarui: 21 April 2019   03:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Seword. Sandiaga seolah mau salaman, kesannya dittolak Presiden Jokowi

Kasus 4 : Membalikkan fakta gambar.

Berikut adalah membalikkan fakta gambar saat Sandiaga Uno bertemua dengan Presiden Jokowi di arena Aquatic tempat pada Agustus 2018 lalu.

Sumber Seword. Sandiaga seolah mau salaman, kesannya dittolak Presiden Jokowi
Sumber Seword. Sandiaga seolah mau salaman, kesannya dittolak Presiden Jokowi
Redaksi kalimat pengantar yang ditulis penbenar hoaks dalam foto itu adalah : "Salut dengan bapak. Sudah soleh, memikirkan masayrakat. Gak sakit hati juga walaupun gak disalamin, padahal sudah menjulurkan tangan. Sosok pemimpin yang rendah hati." Begitu bunyi kalimat pada gambar yang mucul di salah satu pemilik akun sebagaimana dikutip dari Seword.com edisi Agustus 2018.

Apa yang dapat terjadi jika pesan pada gambar itu diterima oleh kelompok sosial sebagaimana diutarakan di atas? Mudah ditebak bukan? Sekadar penulis bantu setidaknya gambar diatas akan mengukir pikiran negatif kelompok-kelompok disebutkan tadi bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sombong sekaligus menciptkan image positif Sandiaga sebaliknya sosok yang sangat santun dan terpuji, pantas dan cocok jadi pemimpin bangsa ini..

Faktanya, Presiden Jokowi menjulurkan tangannya pada Sandiaga Uno sekaligus menyempatkan bercengkerama sejenak menanyakan apa kabarnya. sebagaimana terlihat pada gambar berikut :

sewordasli-5cbb6154a8bc1579a95e9ef5.jpg
sewordasli-5cbb6154a8bc1579a95e9ef5.jpg
Membuat Hoaks itu mudah, mendistribusikan juga mudah. Tersulut hoaks juga mudah terutama pada golongan kelompok sosial yang disebutkan diatas. Mereka tidak tau cari pembanding kemana, tidak perduli dengan pembanding dan tidak terpikir dengan pembanding. 

Tampaknya jumlah kelompok ini mendominasi dimana-mana seantero tanah air. Kelompok itu bisa orang kaya atau miskin, bisa buta huruf atau terpelajar, bisa pejabat atau pengangguran, bisa ibu sosialita ternama atau ibu-ibu penikmat sinetron, bisa pelajar, mahasiswa atau siapapun tetapi termasuk dalam 3 katagori disebutkan diatas.

Akan dibawa kemana negara dan bangsa ini jika dipenuhi oleh kelompok sosial yang hobinya produksi Hoaks setiap saat? 

Hoaks tidak dibuat untuk senda gurau atau sekadar hobi karenanya dampaknya bisa merusak melebihi pembunuhan. Oleh karenanya dilarang dalam agama Islam. Dan sebaiknya hukuman negara bagi produser hoaks diganjar lebih berat.

Mari kita bantu mereka  yang mudah terpapar hoaks agar teredukasi dengan cara-cara anti hoaks

Salam saringan buat anti hoaks

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun