Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

KPI Bukan Lembaga "Kaleng-kaleng"

1 April 2019   02:21 Diperbarui: 14 Agustus 2019   11:24 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar KPIgo.id. Edit abanggeutanyo

Lihat apa yang dilakukan KPI Thailand The National Broadcasting and Telecommunications Commission (NBTC). Regulator telekomunikasi Thailand menangguhkan izin operasional sebuah stasiun televisi Voice TV, setelah dua program acara di stasiun televisi itu dianggap memiliki kaitan dengan mantan perdana menteri yang digulingkan, Thaksin Shinawatra. 

KPI bisa belajar dari NBTC bagaimana secara efektif dan efisien memberi hukuman langsung dan tegas akibat melanggar regulasi penyiaran. Memang dalam kasus ini lebih kental nuansa politisnya tapi kira-kira seperti itulah NBTC mengambil langkah tegas agardapat diterapkan di Indonesia.

Atau berkunjunglah ke Romania. LIhat bagaimana lembaga KPI Romania (National Audiovisual Council) dibentuk formulasinya. Kapan mereka meeting dan siapa saja yang boleh ikut meeting serta bagaimana mereka mengimplementasikan sanksi terhadap lembaga penyiaran yang melakukan pelanggaran terhadap regulasi penyiaran. Sumber :CNA.

Apa yang menyebabkan KPI bertindak ragu-ragu padahal KPI telah mendapat hak, akses, tanggung jawab dan legitimasi untuk menjalankan fungsinya sesuai visi dan misinya yang telah ditetapkan oleh undang-undang.

Apakah ada pejabat atau oknum atau lembaga negara lainnya yang menghalang-halangi independensi KPI?. Katakan dan tunjukkan pada mereka "lembaga ini bukan lembaga kaleng-kaleng.."  Wujudkan siaran yang berkualitas, sesuai visi dan misi KPI.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun