Beruntung Dov dan istrinya tidak "menyusul" putrinya ke kamp konsentrasi terdekat karena sempat melarikan ke hutan dan diselamatkan Tentara Merah Uni Soviet. Mereka pindah ke kawasan desa Rusia dan hidup di sana hingga memiliki anak perempuan yang lain (kedua) pada 1947. Barulah kemudian pada 1960 mereka berimigrasi ke negara Israel dan meninggal di sana.
Sesuai janjinya, barang kenangan Hinda di pelihara dan dirawat sedemikian hingga pada akhirnya barang tersebut diserahkan ke musium Halocaust di Yad Vashem.
Barang tersebut kini melengkapi museum tersebut dan hari ini diperingati bertepatan dengan peristiwa kelam dan pahit pernah dialami kaum Yahudi khususnya keluarga Dov dan teman-temannya pada tanggal sama 75 tahun silam.
Pada 2015, dalam sebuah wawancara dengan televisi BBC, seperti dikutip dari portal Israel pada 21 Mei 2015. Netanyahu memberi statement kontroversial dan tidak rasional. Katanya, sesungguhnya Hitler tidak bermaksud membumi hanguskan kaum Yahudi. Hitler cuma bermaksud mengusir atau memindahkan saja kaum Yahudi itu ke negara pra Israel (sebut saja Palestina saat itu).
Yang membuat Hitler berubah pikiran sesungguhnya adalah seorang grand mufti (imam besar) Palestina di Jerussalem saat itu yaitu Haj Amin Al-Husseini sebagai inspiratornya, tuduh bibi Netayehu dengan pongahnya.
Dalam sebuah video ditayangkan BBC, Netayahu mendiskripsikan petemuan pada Nopember 1941 antara mufti Husseini dan Hitler berisi dialog tentang kekuatiran Husseini jika orang Yahudi akan dideportasi Hitler (Nazi) kembali ke Palestina. Lalu -dalam versi Netanyahu- Husseini memberi masukan pada Hitler agar mereka dibakar saja.
Entah apa dan bagaimana peran Al-Husseini dalam struktur Nazi, akan tetapi para peneliti mengatakan tidak ada ditemukan dialog tersebut yang menyatakan adanya statemen Husseini pada Hitler memberi gagasan seperti itu, sebagaimana disebutkan oleh haaretz.com.
Pernyataan Netanyahu pada 21 Mei 2015 mengundang kecaman dari kalangan Yahudi dan tentu saja dari dunia Arab, salah satunya dapat dilihat sumber nytimes.com di mana pemimpin Palestina menilai pernyataan itu sangat keterlaluan.
Kanselir Jerman Angela Merkel saat itu langsung bereaksi memberi kritikan pedas dan tegas, tidak seorangpun meragukan Hitler adalah penanggung jawab Holoccaust pada masa PD-2.
Benjamin Netanyahu memang keterlaluan.