Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Mengenang Aksi Soko Asahara 24 Tahun Lalu (Kaitannya dengan Brenton Tarrant)

20 Maret 2019   14:50 Diperbarui: 20 Maret 2019   19:36 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serupa tapi tak sama antara Asahara - Tarrant

Di sudut lain. Pada saat itu, di Australia seorang bocah baru berusia 5 tahun sedang main-main bersama temannya di sebuah desa Grafton yang berlokasi di negara bagian New South Wales, Australia, belum tahu apa-apa tentang teroris. Dia adalah Brenton Tarrant (BT) .

Menjelang remaja, tubuhnya yang gendut kerap membuatnya jadi bahan olok-olok (bully) teman sepermainannya. Di desanya tubuh gendut -maaf- identik dengan pemalas dan tak berguna. Kondisi itu membuatnya tertekan, ia sering mengasingkan diri.

Namun apa daya 24 tahun kemudian setelah Asahara beraksi ia juga menjadi teroris bahkan lebih keji lagi dari Asahara. Korban tewas akibat aksi keji Shoku Ashara (AS) cs belasan orang, sedangkan aksi bocah Tarrant yang kini berubah jadi monster lebih keji lagi, yakni 50 orang.

Mungkin saja ada kemiripan dan perbedaan lainnya antara AS dan BT tapi hanya kebetulan belaka. Beberapa diantaranya adalah :

  • AS baru ditangkap 2 bulan setelah peristiwa, BT langsung ditangkap 46 menit kemudian setelah aksi mautnya.
  • AS baru dieksekusi 23 tahun kemudian (6 Juli 2018) dinilai berbagai kalangan sangat lambat karena (kemungkinan) bermotif politik atau pengembangan investigasi. Diharapkan vonis dan eksekusi terhadap BT dapat berjalan segera, secepat proses penangkapannya dan adil. Tidak memakan waktu puluhan tahun..!!
  • Hingga hari hukuman gantungnya, AS tidak mengakui telah melaksanakan serangan yang dituduhkan padanya, sebaliknya  BT mengakuinya dengan berbagai alasan sesuai motif yang tertera dalam kliping manivestonya setebal 74 nya.
  • Jika AS melaksanakan aksi di negerinya sendiri (Jepang) BT justru menjadi teroris di negeri orang lain, New Zealand. Bahkan salah satu negara paling aman di dunia ternoda damainya akibat ulah iblis BT.
  • AS lahir pada 2 Maret 1955, sedangkan BT lahir Maret 1990.  AS melaksanakan aksinya dibulan yang sama dan tanggal hampir sama dengan BT (AS : 20 Maret 1995 sedangkan BT : 15 Maret 2019). Keduanya juga sama-sama berasal dari keluarga miskin.

Atas dasar gambaran yang terlihat pada kasus serangan gas saraf yang dilaksanakan oleh SA cs di Tokyo 24 tahun lalu, tanpa bermaksud menggugah nurani publik atau pembaca, apakah tidak sepantasnya BT mendapat ganjaran hukuman lebih berat dari AS?

Meski salah satu keluarga korban telah memaafkannya (meski istri tercinta meninggal dunia di tangan Tarrant) namun hukuman dunia tentu tidak dapat diabaikan begitu saja agar jadi pelajaran bagi tiranis bengis seperti Tarrant dimasa akan datang..

Pada hari ini kita kenang aksi terorisme gas Sarin di Tokyo Jepang 24 tahun lalu sekaligus mengenang korban keganasan Tarrant di New Zealand. Semoga mereka semua mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan pencipta semesta alam dan isinya termasuk kita semua di dalamnya..

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Tulisan ini terinpirasi dari komentar Bapak Almizan pada postingan beliau dalam topik Brenton Tarrant 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun