Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Potensi Perang Elektronik Akan Kuburkan Kisah "Mesra" Israel - Rusia

1 Oktober 2018   03:04 Diperbarui: 2 Oktober 2018   09:10 3269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The station for jamming R-330ZH | veteranstoday.com

Israel akan tetap pongah dan angkuh. Diperkirakan Israel tidak terlalu khawatir dengan hadirnya sosok S-300 dalam sistem pertahanan Suriah. Alasannya adalah :

  • Akibat sejumlah pengalaman perang masa lalu sebagaimana disebutkan di atas
  • Israel tidak mengendurkan ancamannya pada Iran  tiada henti di kawasan Suriah dan telah membuktikan ancamannya tetap menyerang Iran dan Suriah pasca jatuhnya salah satu jet tempur F-16 mereka 
  • Meski Israel tidak memiliki pengalaman perang elekronik dengan Rusia secara langsung tampaknya Israel tidak ragu meminta bantuan AS memasang perangkat perang elektroniknya untuk Israel. Presiden Donald Trump berjanji siap memberi dukungan pada Israel jika sistem S-300 Rusia menganggu kedaulatan Israel.

Jadi kesimpulannya adalah sosok S-300 itu BENAR menjadi ancaman serius bagi Israel meskipun Israel berkoar-koar tidak khawatiar dan akan tetap menyerang Suriah dan Iran dengan alasan dan tujuan apapun. 

Apalagi Rusia tampaknya akan memberlakukan zona larangan terbang (No Fly Zone) di seluruh wilayah udara Suriah dekat perbatasan Lebanon, Pelabuhan Tartus, Pangkalan Udara Hmymem, Latakia dan Damaskus serta perairan Suriah di laut Mediteania. Ini adalah ancaman setingkat lebih serius, yang bakal dihadapi Israel atas pongahnya selama ini di kawasan tersebut.

Israel nampaknya khawatir dengan S-300 milik Rusia itu, padahal mereka telah memiliki generasi lebih lawas yakni S-400 dan S500. Beberapa S-400 bahkan telah dipasang di beberapa tempat di lokasi-lokasi disebutkan di atas. 

Selidik punya selidik ternyata pada S-300 memiliki kandungan lebih mumpuni dibandingkan kakaknya S-200 terutama pada beberapa bidang sebagai berikut :

  1. S-300 memilik famili meliputi : S-300V; S-300P dan S-300F. Ketiga famili tersebut punya versi untuk Rusia dan versi untuk ekspor (dijual).
  2. S-300 memiliki kemampuan perang elektronik yang mumpuni , salah satunya mampu membutakan radar lawan (Jamming) dan mampu membedakan mana target berupa kawan atau lawan dalam sebuah kondisi.
  3. Radar S-300 mampu mendeteksi target pada jarak 300 km dan mengirimkan informasi pada radar komando untuk mengolah sebagai potensi ancaman atau tidak.
  4. Setiap S-300 yang melesat ke angkasa mampu memilih target lawan 6 target sekaligus. Famili S-300 lainnya mampu memilih 36 target sekaligus (mengalahkan kemampuan Patriot PAC-2 dan PAC-3 yang berkemampuan 9 target)
  5. Beberapa famili S-300 mampu melesat 2.500 km perjam (mph) bahkan famili tipe V mampu melesat hingga 6000 mph, mengalahkan kecepatan pesawat tempur manapun hingga saat ini.
  6. S-300 memiiki kemampuan escort (menyisip) atau menghadang pada kecepatan hingga 3000 meter/ detk (m/s) bahkan tipe lain mencapai  10.000 m/s. Bandingjkan kemampuan escort patriot PAC2 hanya 2.200 m/s dan PAC3 malah cuma 1600 m/s.

Souce : www.bbc.com
Souce : www.bbc.com
Jika dalam aksinya nanti Israel membuktikan mampu memperdaya Rusia (pertahanan udara Suriah) meski telah dilengkapi dengan S-300, bisa jadi Rusia adalah hanya sosok macan ompong yang garang di atas kertas dan melalui tayangan video propaganda. Namun jika Rusia justru mampu membuktikan S-300 dapat melumat (walaupun) satu saja obyek atau pesawat tempur Israel, maka benarlah Rusia selama ini cuma (telah) menutupi mata dan hatinya. Seolah tidak melihat kepongahan Israel terhadap Suriah dengan dalih Iran.

Jika yang terakhir terjadi maka perubahan signifikan akan terjadi, yakni hubungan Israel -Rusia akan masuk pada babak baru yaitu permusuhan terbuka Israel - Rusia, salah satunya adalah perang elektronik. Saling melumpuhkan radar lalu menghancurkan pertahanan lawan akan menghiasai sepak terjang perang Suriah dan Israel atau menjalar ke timur tengah.

Kepongahan Israel tiada henti dipertontonkan pada Rusia kini berbuah, yaitu menjadikan Rusia sebagai lawan dan melupakan "jasa-jasa" atau perhatian Rusia (Uni Soviet). Terutama dalam PD-2 ketika membantu kaum Yahudi dari kekejaman NAZI Jerman dan menerima mereka menjadi salah satu bagian dalam tentara Uni Soviet.

Uni Soviet juga salah satu pendukung terbentuknya negara Israel. Dua hari setelah Israel mengumumkan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948, Uni Soviet adalah negara pertama yang secara resmi mengakui negara  tersebut.

Kini di Rusia terdapat diaspora Yahudi terbesar di dunia setelah di Israel sendiri yakni di kawasan Jewish Autonomous Oblast (JAO) dekat perbatasan Rusia - Tiongkok. Jika terjadi konfrontasi dengan Rusia, Israel akan masuk pada situasi  terburuk bagi warganya pada masa rezim bibi Netanyahu, meskipun Israel jelas akan dibantu  AS (barat). 

Kini Rusia tak mampu menutup mata dan telinganya lagi untuk Israel. Dan itu adalah harga  yang harus dibayar Israel yang selama ini bersandiwara, pura-pura  berteman dengan Rusia padahal di balik itu adalah dusta. Terutama dusta rezim Netanyahu bagi kepentingan politiknya sendiri. 

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun