Pada pukul 22.00 malam pasukan Rangers dibuat kaget tiba-tiba dari sejumlah bangunan atau rumah di sekitar lokasi muncul barisan tank ke arah kilang Conoco.
Pukul 21 kelompok terdepan SAA mulai menembak menyerang. Pos terdepan AS di Conoco dipukul dengan tembakan Tank, Artileri besar dan mortir. membuat pasukan Rangers dan Delta Force yang jumlahnya tebatas mundur beberapa kilometer ke belakang dan berlindung di balik gundukan tanah.
Informasi dari pasukan terdepan dapat diketahui posisi dan kekuatan pasukan SAA serta rincian kekuatannya dimana salah satu komponen penyerang handal ternyata berasal dari tentara bayaran kelompok atau grup Wanger, mantan-mantan pasukan Rusia dan milisi bayaran dari luar negeri yang sering digunakan oleh Kremlin di beberapa lokasi perang seperti Ukraina.
Kembali ke arena pertempuran. Setelah mendapat informasi jumlah, rincian kekuatan lawan dan posisinya, sejum;ah pesawat tempur AS terdiri dari jet tempur siluman F-22, F-15E, Pengebom B-52, Pesawat AC-130 dan Helikopter Apche AH-64 datang menyerang bergelombang silih berganti. Sementara itu arteliri roket marinir melesat sekitar 20-30 kilometer ke arah depan posisi terdepan SAA.
Setelah serangan udara berlangsung 2 jam, kini pasukan darat Ranger, Delta Force dan Baret Hijau mulai bergerak dalam kegelapan malam. Kendaraan mereka tidak menghidupkan lampu. Dengan mengandalkan infra merah mereka dibantu beberapa SDF menuju ke depan menyongsong pertempuran jarak dekat.
Ketika kelompok pasukan komado ini mendekati Conoco pada pukul 23.30 mereka dipaksa berhenti akibat reaksi pasukan SAA dengan melepaskan Howitzer ke arah mereka. Dan ketika mereka berhasil masuk ke dalam komplek Conoco mereka dihujani dengan tembakan artileri SAA. Dari komplek itu pasukan komando AS dapat melihat kilauan cahaya dari moncong senjata anti serangan udara SAA menyalak tidak henti-hentinya mecoba menjatuhkan pesawat tempur AS.
Pada pukul 01.00 dinihari (8 Pebruari 2018) ketika serangan artileri pasukan SAA mulai berkurang, pasukan komando (Baret Hijau, Delta Force dan Marinir) mulai membalas serangan. Mereka mulai menembak jarak dekat ke arah pertahanan SAA. Lebih kurang 40 orang pasukan komando itu kini mulai menembak saat melihat sejumlah tentara SAA (dan tentara bayaran) tersisa mulai meninggalkan kendaraan mereka dan berjalan kaki mundur ke garis belakang perthanan mereka.
Sementara itu, pasukan marinir mulai tiba membawa bekal senjata dan amunisi misil penghancur tank Javelin untuk digunakan pasukan baret hijau. Pasukan ini pun tidak menyia-nyiakan momen tersebut. Selama 1 jam (hingga pukul 02.00 dinihari) menembaki posisi pasukan SAA dan tentara bayaran Wanger dari Rusia hingga pasukan SAA dan pasukan bayaran dinyatakan benar-benar mundur ke belakang barulah tembakan pasukan komando berhenti.
Tidak lama sejumlah pasukan SAA kembali datang dengan tidak menembak tapi untuk mengumpulkan mayat-mayat teman mereka dan yang terluka. Dari jarak 1 km pasukan komando AS mengawasi aktifitas tersebut hingga memastikan SAA/Wagner benar-benar telah kembali ke garis semula.
Pelajaran yang dapat ditarik dari petempuran pasukan Komando AS melawan Pasukan SAA/Wagner Grup lebih kurang 4 jam diatas adalah :
- Pasukan AS menerapkan koordinasi akurat antara pasukan di darat dengan pust komando dan pasukan penyerang serangan udara.
- Pasukan komando AS menerapkan teknologi Electronic Warfare, dimulai dari peluncuran Drone, perlindungan terhadap Drone dan pasukan darat terdepan pemberi informasi posisi pasukan SAA dan pasukan bayaran Rusia.
- Drone mampu memberikan informasi akurat tentang jenis senjata musuh, jumlah kekuatan dan unsur kekuatan musuh serta posisi musuh
- Pasukan komando AS dapat bekerja efektif dan Efisien dengan jumlah anggota minimal namun cukup handal menerapkan teknologi elektronik perang serta mampu melaksanakan strategi sebagaimana disebutkan di atas, diam sebelum menyerang pada waktunya.
- Hal yang tidak kalah penting dari fakta disebutkan di atas adalah, AS tidak lagi menganggap Rusia sebagai kekuatan mengkhawatirkan. Kekuatan dan strategi Rusia kini diibaratkan sebagai macan ompong. AS membuktikannya beberapa kali sebagai terlihat pada daftar di atas, rasa-rasanya AS dan sekutu baratnya termasuk Israel mampu menelanjangi Rusia dalam konflik Suriah. AS dan sekutunya seakan membiarkan Rusia mengatakan kehebatannya melalui media setelah digebuk AS dan sekutunya.
- Selain itu, Rusia dipaksa menelan pil pahit buatan AS dan sekutunya termasuk pil buatan Israel yang semaunya menari-nari sambil menertawai Rusia bahwa aliansi AS tidak tergoyahkan. Aliansi AS adalah kekuatan Global yang tidak boleh ada penganggunya. Jika tidak sehaluan dengan AS setidaknya tidak menganggu kepentingan AS dalam pengaruh Globalnya. Kira-kira demikianlah pesan AS pada Rusia yang kini sedang dipecah kembali persekutuannya dengan Iran yang mulai merasa terheran-heran dengan sikap-sikap konserfatif Putin.
Selain melihat kerjasama pasukan Komando AS dalam perang 4 jam di atas, kita mendapat pesan AS pada Rusia bahwa Donald Trump memang benar-benar membuat AS tampil sangat beda, terutama dalam hal membuat Rusia menjadi malu semalu-malunya.