Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Misil Tomahawk AS "Koyak" Suriah kini Rusia Makin Beringas

13 April 2017   10:37 Diperbarui: 13 April 2017   19:30 2266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut sejumlah imformasi intelijen Rusia telah mengetahui rencana AS tersebut. Hal ini ditandai dengan sebuah pesan peringatan tinggi kepada militer Suriah dan Lebanon untuk mewaspadai ancaman serangan mendadak tersebut. Pesan itu dipublikasikan sehari sebelum serangan Tomahawks ke Suriah, pada 6 April 2017 lalu.

Setelah itu terjadi pergerakan luar biasa di sejumlah fasilitas militer dan bandara militer di Suriah. Pesawat-pesawat mahal komersial dan militer meluncur ke Iran dan Irak sementara itu gudang logistik dan peralatan tempur dipindahkan dari beberapa gudang. Beberapa diantarana justru dipindahkan ke gudang bawah tanah sekitar pangkalan udara naas jadi korban Tomahawks kali ini yaitu pangkalan militer Shayrat.

Pukul 04.40 waktu setempat, kapal serang USS Ross (DDG-71) melepaskan misil tomahawks hingga mencapai 36 misil. Menurut informasi koran Nezavisimaya Gazeta sejumlah pesawat tempur Rusia terbang tinggi telah siaga mengantisipasi serangan tersebut. Sejumlah Su-30 dan Su-35. Dikabarkan oleh harian tersebut seluruh 36 tomahawks dilepaskan USS Ross tidak sampai ke daratan Suriah melainkan jatuh ke laut dan salah arah.

Tak lama berselang 30 menit setelah itu giliran USS Porter melepaskan 23 misil Tomahawk. Jumlah misil inilah mendarat dan mengarah ke sasaran di pangkalan udara Shayrat sehingga mampu merusak dan menimbulkan kerugian pihak Suriah - Rusia amat besar. Mengapa hal itu tejadi karena sejumlah pesawat tempur Rusia ang bertugas di udara tadi telah kembali ke pangkalan militer di tempat lain terutama Hmeymem di Latakia.

Jika benar apa yang dilaporkan Gazeta seperti disebut di atas sehubungan dengan timbul pertanyaan umum di dunia maya --terkait serangan AS atas Suriah tapi mengapa tidak mendapat respon Rusia-- ada beberapa benang merah dapat ditarik adalah :

Rencana AS bocor atau sengaja dibocorkan untuk tujuan tertentu. Intelijen Rusia mengetahui rencana AS sehari sebelum serangan terjadi. Oleh sebab itu tak heran terjadi pemindahan dan pergeseran peralatan militer dan logistik luar biasa dalam jumlah besar.

  • AS menggunakan misil Tomahawk kalah kelas dibanding anti misl S-400. Teknologi tomahawk  berkemampuan mengacaukan anti jammer radar anti misil setingkat S-200 dan S-300. Oleh sebab itu tak heran sistim radar S-400 telah bekerja pada hari Toma beraksi dan mampu mengacaukan pergerakan si Toma pada stage pertama sehingga tidak jelas rimbana entah kemana menurut koran Rusia dan sejumlah portal disebutkan di atas.
  • Tomahawk tidak dirancang untuk terbang tinggi oleh karena itu tak heran mampu dicegat oleh misil udara ke udara yang melekat pada Su-30 atau Su-35. Oleh karena itu tak heran jika pesawat tempur Rusia sekelas S-35 jenis tertinggi varian Sukhoi mampu mencegat si Toma dengan misil udara ke udara yang disandang disayapnya. Ketika sekelompok Sukhoi itu kembali ke pangkalannya barulah gelombang ke dua rombongan Toma leluasa menghujam bandara militer Suriah. 
  • Kemungkinan lain adalah AS mengirimkan F-35 untuk wardog jika Su-35 masih bertahan mencegat. Maka loloslah 23 Tomahawks gelombang ke dua itu menghujam Shayrat airbase.
  • AS memiliki kemampuan melawan anti Jammer radar S-300 dengan menerbangkan EA-18G Growler jet atau sejenis dengan itu. Akan tetapi AS belum mampu mengatasi Jammer radar S-400 ang memiliki kemampuan terbang tinggi dan sangat cepat, sebut sumber washingtonpost. Mungkin salah satu sebab itu Toma berguguran sebelum mencapai sasaran.

Berdasarkan gambaran di atas terjawab sudah mengapa Rusia pada akhirnya memilih "pasrah" melihat Suriah -maaf- diperkosa rombongan Tomahawk. Dapat dibayangkan betapa dalam hati Putin membatin, dongkol alias bersungut-sungut melihat Suriah pujaan hati disobek-sobek jika tak pantas disebut diperkosarombongan Toma. Pantas akhirnya Putin mengatakan sikap AS adalah tindakan primitif mengekspresikan kegundahannya. 

Tidak sampai sehari setelah Rusia melihat pujaan hatinya di sobek-sobek aktifitas serangan udara Rusia - Suriah kembali aktif berjalan dan mungkin sangat kecewa dengan sikap AS angkatan udara Rusia langsung menggebrak lebih dahsyat sampai kini sekaan tak perduli lagi melepaskan bom curah, bom karpet atau bom cluster dan kembali dituduh menggunakan bom gas beracun atau senjata kimia yang telah dilarang dalam konvensi Jenewa setelah PD-2.

Di tengah berbagai ancaman baru dari AS, Uni Eropa, NATO dan dukungan moral dan finansil sejumlah negara Arab, Israel dan Turki bagaikan singa terluka Rusia makin beringas menghujani pemberontak FSA, al-Qaeda (HTS) dan ISIS. Didukung Rusia - iran  kini Suriah kian berani dan terbuka ofensif dan mengambil inisiatif membuka serangan seperti terjadi di kawasan utara Palmyra, kota Aleppo timur dan Al-Swayda dekat kota Daraa dalam 2 hari terakhir.

Ancaman baru itu berupa sanksi ekonomi tambahan dunia untuk Rusia ditambah dengan resolusi PBB yang akan diputuskan hari ini serta pengucilan Rusia dalam berbagai kerjasama luar negeri. Tidak tertutup sanksi militer juga akan diterpkan jika Rusia masih membeking pemerintahan Assad.

Di sisi lain setelah serangan Rusia dari sumber media barat,  nationalpost.com memberitakan Rusia bersumpah tidak akan membiarkan AS melakukan hal seperti itu lagi pada Suriah di masa akan datang. Entah itu retorika politik saja entah serius. Semoga itu hana sebuah gejolak dan retorika emosional saja sebab jika itu terjadi tak sanggup di bayangkan jika Cina dan Korut yang masih "melongos" di seberang sana tak kuasa menahan nafsu akibat aroma bumbu mesiu Rusia di kawasan timur tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun