Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulsi Gabbart Temui Assad, Tak penting Hebat atau Sesat

27 Januari 2017   17:59 Diperbarui: 27 Januari 2017   18:10 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : staradvertiser.com dan ilustrasi abanggeutanyo

The Arab Community Center for Economic and Social Services (ACCESS) adalah semacam lembaga sosial masyarakat terutama fokus pada bantuan menjembatani masalah budaya dan kebiasaan orang Arab baru tiba di AS termasuk memberi pelayanan aneka informasi kesehatan, lawongan kerja, advokasi, leterasi hukum AS dan lai-lain untuk membantu orang Arab mampu dan lekas beradaptasi dengan kondisi lingkungan AS. Di balik itu LSM ini bekerjasama dengan sejumlah agen dan lembaga keamanan di sejumlah negara bagian di AS. Sebut saja beberapa diantaranya adalah Legal Aid and Defender Association (LADA); United Way for Southeastern Michigan; Wayne-Metropolitan Community Action Agency dan lainnya.

Politikus wanita satu ini tidak pilih kasih dalam melihat kebenaran dalam pandangan politik. Pada Agustus 2014 lalu di gedung kongres ia mencela Rusia dan mengingatkan harus siap menghadapikonsekwensi politik atas aksi invasi ke Ukraina. 

Gabbard  mampu melihat dengan jernih kebenaran dari kacamata politik tentang Suriah. Ada semacam ketidak adilan dunia menyikapi kebenaran pada pemerintah Suriah. Gabbard tak dapat sembunyikan kebenaran itu dan tak mampu menghalangi niatnya menuju Suriah meski dengan risiko sekalipun. 

Dalam pandangannya Assad tidaklah otoriter sebab ia dipilih melalui mekanisme pilpres demokratis. Assad unggul dan menang pada pemilu dengan meraih suara 89% pada pemilu 2014 lalu.

Gabbard telah tiba kembali di AS setelah kunjungan sehari. Kunjungan itu kini telah menuai kritikan politik di negerinya. Meski demikian ia telah mebuktikan pandangannya, sikap dan pilihan tentang arti kebenaran hakiki dalam politik meskipun rezim pemerintahan sebelumnya menilai hal itu dari sudut pandang lain. 

Konsekwensi negatif  berupa hujatan, umpatan dan cacian akan menghampirinya dan hal itu akan mempenagruhi sinar politiknya meskipun untuk sementara waktu. Kemungkinan sanksi lebih berat berupa pemecatan terkait pelanggaran terhadap  the Logan Act, United States yang menghebohkan AS itu kelihatannya tidak terjadi, alasannya adalah :

  • Komisi etika telah memberi izin lebih dahulu. Ini adalah sebuah langkah antisipatif cemerlang Gabbard
  • Pentagon telah memberi kepastian mengetahui rencana kunjungan Gabbart ke Suriah untuk menemui Assad. Hal ini sesuai dengan pernataan beberapa jam lalu juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Mayor Marinir . Adrian Rankine-Galloway sebagaimana dikutip dari  breitbart.com  --beberapa jam lalu saat tulisan ini sedang disiapkan-- mengatakan “I can confirm that Department of Defense officials were aware of Rep. Gabbard’s travel, but played no role in organizing her trip,” ujarnya pada pers.
  • Gabbard telah melakukan pertemuan dengan Donald Trump pada masa transisi 21 Nopember 2016 lalu. Beredar kabar pertemuan itu membicarakan solusi dan sikap AS dalam krisis Suriah dalam pemerintahan Trump. Gabbard diminta pandangannya tentang Suriah. Kemungkinan besar AS akan mengubah strateginya untuk Suriah. Dan mengingat presiden Trump melakukan perombakan dubes AS di seluruh dunia ada kemungkinan Gabbard akan masuk dalam bursa itu untuk mewakili AS di Suriah atau negara disekitar Suriah.

Dua bulan setelah pertemuan itu Gabbard bertemu Assad. Bisa jadi pertemuan itu membawa pesan-pesan khusus Trump melalu Gabbard untuk Assad namun jika itu terlalu jauh lihat pada fakta Trump sedang menarik pulang hampir seluruh dubesnya dari berbagai negara, mungkinkah Trump sedang menyiapkan sesuatu untuk Gabbard tentang Suriah? 

 Apakah Gabbard akan masuk dalam daftar "bintang kejora" dalam pemerintahan Trump? Mungkin itu tidak terlalu penting bagi Gabbard sebab terpenting baginya adalah ia telah memperlihatkan cara menyampkain kebenaran melalui politik meskipun risiko politik bahkan jiwanya sendiri  berkunjung ke Damaskus dan Aleppo dalam situasi perang dan potensi ledakan bom tak memilih tempat dan waktu.

Tapi itulah Tulsi Gabbard, tak perduli bertemu Assad bisa jadi hebat atau sesat, yang penting telah ia telah memperlihatkan sikap melalui pandangan politiknya tentang nilai-nilai kebenaran hakiki. Mungkin kebenaran hakiki itu pun tak ada, tapi siapa tahu Gabbard dapat menunjukkannya pada AS, hehehehhe...

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun